Mohon tunggu...
Ata
Ata Mohon Tunggu... Penulis - Hitam putih

Motto: Dinamis bukan Statis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Romansa dan Pendidikan

10 Oktober 2019   23:51 Diperbarui: 10 Oktober 2019   23:53 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Kalau bicara tentang pendidikan, bukanlah suatu hal yang asing lagi ditelinga kita. Sedari kecil kita sudah dikenalkan dengan pendidikan dalam lingkup terkecil dimasyarakat. Ya, tak bisa dipungkiri bahwasannya keluarga membawa peran penting pendidikan pada seorang anak. Keluarga sebagai pendidikan pertama yang itu bisa dikatakan hak bagi seorang anak untuk mendapatkannya.

   Bicara tentang pendidikan, sebenarnya kita tau nggak sih apa itu pendidikan? Kebanyakan orang hanya bicara tentang suatu penamaan dalam proses pencarian ilmu yaitu pendidikan, pendidikan, dan pendidikan tanpa mengetahui makna yang ada pada kata tersebut.

   Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukam oleh sekelompok siswa atau orang yang mempunyai tujuan untuk memperoleh sebuah ilmu pengetahuan lewat sebuah proses pembelajaran dengan memberikan stimulus yang dilakukan oleh pengajar dan mengharap akan adanya respon dari peserta didik dalam konteks positif. Pendidikan ini menekankan beberapa aspek guna memperoleh tujuan pendidikan yakni mencetak atau menghasilkan insan yang beradab, berilmu, dan berbudi luhur yang diperoleh dari penekanan dalam aspek spiritual maupun intelektual.

  Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mewujudkan timbulnya hal hal positif dalam pembentukan karakter siswa. Tapi seperti yang kita lihan saat ini, bahwasannya banyak siswa yang memperoleh kesempatan menikmati pendidikan malah menyimpang dari tujuan pendidikan ini diadakan. Seperti halnya timbul rasa malas, bosan, dan rasa bodo amat dengan pelajaran yang disampaikan.

   Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya minat siswa dalam pelajaran yang disampaikan. Mungkin hal ini dilandasi oleh beberapa faktor seperti monotonnya prosen pembelajaran, kurangnya kepekaan guru pada karakter siswanya yang berbeda beda, maupun rendahnya minat siswa/pelajar pada bidang studi yang disampaikan.

  Sebenarnya hal hal seperti yang telah disebut dapat diatasi dengan hal hal kecil seperti membangun sebuah Romansa dalam proses pendidikan. Romansa disini diartikan sebagai sebuah keharmonisan dan cinta yang harus dibangun dalam proses belajar mengajar guna menarik minat sisawa dalam belajar. Ditekankan bagai mana cara membangun rasa cinta belajar pada peserta didik. 

Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengemas pendidikan semenarik mungkin sesuai dengan apa yang disukai peserta didik dizaman yang dikatakan milenial ini seperti pembelajaran yang diselingi dengan melihat beberapa vidio motivasi lalu siswa disuruh menganalisis pesan yang terkandung dalam vidio tersebut,

Hal ini bertujuan agar siswa tak bosan dan suntuk dengan pelajaran yang disampaikan serta agar peserta didik mampu memahami makna makna penting dalam kehidupan yang kemudian dapat membangun kembali motivasi siswa dalam belajar, dan masih banyak lagi. Peran guru disini sangat besar, guru dituntut agar lebih kreatif dalam mengemas sebuah materi agar dapat menarik minat belajar seorang siswa.

  Dalam sebuah pendidikan tidak hanya menekankan pada teori, teori, dan teori. Pendidikan dibentuk bukan hanya untuk mengajarkan seorang  peserta didik agar paham tentang teori ini dan itu. Tetapi pendidikan juga bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik kearah yang lebih baik. Membangun romansa cinta pada pendidikan jugalah perlu, selain agar terbangun sebuah cemistri antara guru dan murid, mengajarkan kepekaan siswa pada lingkungan sekitar, juga sebagai media untuk menarik minat belajar siswa pada pendidikan agar tujuan utama sebuah pendidikan ini bukan suatu hal yang mustahil lagi untuk dicapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun