Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bahagia Itu Hak Segala Bangsa

6 Mei 2020   16:08 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:12 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada pengorbanan yang sia-sia demi kebahagiaan orang tercinta.
Tidak ada yang salah berkorban setiap hari demi senyuman sang bunda.
Sudahkah kamu membuat senyuman di wajah orang tercinta hari ini?

"Bapak gak puasa dulu deh hari ini," ujar Suami pada istrinya. Istri dan Anak kemudian beranjak ke dapur menemui sang Ibu. "Suamimu mana?" tanya sang Ibu. "Gak sahur," jawab Istri yang taklain adalah anak sang Ibu. "Terus bapakmu? Bangunin sana," lanjut sang Ibu, sementara anaknya hanya menarik nafas panjang.

Di lain waktu, pada siang hari, Anak berlari ke luar rumah mendekati tukang jualan. "Panjiii ... ayo puasa," tegur sang Ibu yang juga merupakan neneknya Panji. Panji berhenti lalu berbalik masuk ke dalam rumah dengan kepala menunduk. "Kan laper, Bu," protes Panji pada ibunya. "Udah, kamu makan di belakang ya," jawab ibunya penuh kesabaran.

"Ajarin anakmu puasa," ujar sang Ibu pada anaknya. "Iya, Bu," jawab anaknya, lalu berbalik masuk ke dalam rumah. Adegan berikutnya adalah bagaimana sang Ibu bersama anak dan cucunya pulang berbelanja. Begitu banyak. "Sekalian buat lebaran," kata sang Ibu beralasan. Adegan terus berlanjut tentang ajakan tarawih dan belanja lebaran.

Hingga puncaknya adalah adegan Suami/Istri yang memutuskan membawa sang Ibu ke suatu tempat. Tempat yang mengejutkan bagi sang Ibu karena merupakan pemakaman umum. Di sana, sang Ibu bertanya, "Ini siapa?" sambil melihat sebuah makam yang mereka kunjungi. Anaknya pun menjawab, "Bapak tuh udah lama gak ada, Bu."

DUERRR!

Pada titik inilah saya tertegun. Iklan yang saya tonton tiga tahun lalu itu masih membekas dan begitu berkesan. Iklan yang sederhana namun begitu membekas. Hingga titik kulminasi dari iklan tersebut adalah adanya penjelasan ... ingatan ibu terhenti saat bapak meninggal ramadan tahun lalu. Sejak itu, buat ibu tiap hari adalah ramadan.

Ya, sang Ibu tidak salah meminta anak dan cucunya untuk sahur, puasa, tarawih, hingga membeli baju lebaran. Dan tempat untuk membeli baju lebaran adalah ... Ramayana. Iklan yang begitu tepat mengenai sasaran dengan adegan pembuka yang begitu menghujam ke hati. Ramayana adalah salah satu supermarket yang sudah terkenal untuk kelas menengah ke bawah.

Sebuah gebrakan yang luar biasa mengingat mereka jarang sekali mengeluarkan iklan yang begitu dalam maknanya. Biasanya kepala kita sudah sering disuguhi oleh iklan sirup untuk menunjukkan makin dekatnya bulan Ramadan. Dan iklan mereka makin dikuatkan dengan adegan, "Bu, datang lagi," sapa salah seorang SPG Ramayana.

WOW!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun