Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Sekolah Via Aplikasi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

5 Desember 2022   12:33 Diperbarui: 5 Desember 2022   13:05 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pada 28 November 2022 lalu, SMP Negeri 4 Samarinda resmi mengadakan Penialaian Akhir Semester atau PAS secara offline PP (luring) dengan menggunakan aplikasi CBT Exam Browser. Total hampir 960 siswa yang terbagi ke dalam 30 ruang ujian mengikuti ujian tersebut. 

Ujian yang diadakan selama 5 hari terhitung mulai tanggal 28 hingga 2 Desember 2022 tersebut dapat dikatakan berlangsung secara normal namun tetap mengalami beberapa kendala. 

Jika kita melihat jauh ke belakang, Ujian via aplikasi ini memang mulai masif diadakan sejak kurikulum K13 mulai diterapkan di berbagai sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Namun sebelum membahas lebih jauh, kita perlu mengingat beberapa ujian yang dilaksanakan oleh  satuan jenjang pendidikan dari waktu ke waktu. Dimulai dari Ujian Penghabisan yang pernah diadakan pada tahun 1950 hingga 1964. Pada saat itu ujian yang diadakan masih memakai jenis soal uraian dan essai serta belum menggunakan jenis soal pilihan ganda seperti sekarang. 

Berikutnya ada ujian negara yang diadakan sekitar tahun 1965 hingga 1971. Ujian yang diadakan pada masa pemerintahan orde lama ke masa orde baru ini memang masih merupakan lanjutan dari sesi ujian penghabisan yang pernah diadakan sebelumnya. Pada saat itu, Ujian Negara sendiri dianggap sebagai ujian yang sangat penting dan menentukan. 

Siapapun yang mengikuti ujian tersebut maka nasib kelulusannya dari suatu sekolah akan ditentukan dari keberhasilan mengikuti ujian tersebut. Sementara bentuk soal yang dijiankan masih sama seperti ujian sebelumnya yakni essai dan uraian. 

Pada tahun 1972 hingga 1979, pemeriantah orde baru melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masa itu mengeluarkan kebijakan ujian yang sifatnya sama sebagai penentu kelulusan namun dengan nama yang berbeda, namanya adala Ujian Sekolah. Pada pelaksanaannya, ujian ini berlangsung sukses dari tahun 1972 sampai 1979.

Sejak tahun 1979, jenis ujian di satuan pendidikan memang terus mengalami perubahan dan perkembangan. Dimulai dari Ebta dan Ebtanas (1980-2002), Ujian Akhir Nasional (2003-2004), Ujian Nasional (2005-2013), UNBK (2014-2020), hingga terakhir Asesmen Nasional (2021-sekarang). Jika kita perhatikan, terhitung sebelum ujian 2014. 

Indonesia masih mengadakan ujian yang berbasis dengan kertas. Atau sederhanya, ujian yang memang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik masih menggunakan kertas dan hanya sebagian sekolah yang memang sudah menggunakan komputer. Namun saat ini, bisa dikatakan reformasi dalam hal digitalisasi dan komputerisasi dalam bidang pendidikan memang begitu masif dilakukan. 

Salah satunya dengan pelaksanaan ujian yang sudah menggunakan komputer atau perangkat gawai dengan menggunakan aplikasi tertentu. Namun, walau sudah serba praktis dan mudah nyatanya masih ada ditemukan beberapa kekurangan maupun kelebihan dari ujian kertas dan online. Apa sajakah kelebihan dan kekurangannya? Berikut sajiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun