Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lingkungan Kerja Toxic, Bagaimana Mengenalinya?

28 September 2022   07:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   11:02 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: contoh.pro/contoh-visi-dan-misi-perusahaan)

Dunia kerja memang menyajikan banyak tantangan yang jauh berbeda dari dunia perkuliahan. Sebuah jenjang karir yang bagus tentu menjadi suatu dambaan bagi siapapun baik untuk orang-orang yang telah lama berpengalaman dalam bidang pekerjaan, maupun bagi mereka yang baru saja memasuki dunia kerja. 

Bertemu orang-orang baru, rekan kerja yang asyik, meningkatnya beban tanggung jawab, mulai mendapatkan penghasilan secara mandiri, dan lain sebagainya tentunya menjadi sebuah pengalaman yang didapatkan. 

Jika mengacu dari segi pengalaman, seseorang akan mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan pekerjaan apabila telah memiliki banyak pengalaman dalam lingkungan pekerjaan sebelumnya. 

Tak jarang, ada sebagian dari perusahaan maupun lembaga penyedia lapangan kerja memilih merekrut orang-orang yang berkompeten dan berpengalaman di suatu bidang tertentu. 

Walaupun demikian, bagi mereka yang baru akan bekerja juga direkrut dengan kebutuhan tertentu guna nantinya diharapkan dapat melanjutkan prospek yang diharapkan oleh perusahaan dan dapat mengikuti kursus atau pelatihan tertentu dalam dunia kerja.

Dalam hal ini, kemampuan beradaptasilah yang dibutuhkan demi tujuan agar dapat membangun relasi di lingkungan pekerjaan yang baru. 

Berkenalan dengan rekan kerja yang baru, mencoba menjalin kerja sama dengan pimpinan atau atasan,  serta berusaha humble dan bersikap kooperatif kepada sesama rekan kerja adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan demi terwujudnya lingkungan kerja yang baik dan sehat. 

Akan tetapi, jika melihat dari segi realitas tentu kita sering dihadapkan pada suatu keadaan di mana kita mengalami perasaan jenuh dan bosan dalam bekerja khususnya terhadap situasi atau lingkungan pekerjaan yang dihadapi. 

Semakin banyak beban pekerjaan yang diberikan dan tanpa didukung oleh lingkungan serta situasi pekerjaan yang baik maka akan menghambat prestasi kerja yang ingin dicapai. 

Salah satu masalah yang biasanya muncul dalam suatu lingkungan pekerjaan adalah lingkungan kerja yang "toxic". 

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan lingkungan pekerjaan yang toxic? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun