Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Benarkah Referendum Timor Leste yang Diberikan oleh Pemerintahan BJ Habibie Tahun 2002 adalah Sebuah Kesalahan?

27 September 2022   07:00 Diperbarui: 27 September 2022   07:08 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mendengar atau membahas sedikit tentang B.J. Habibie, mungkin sebagian dari kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya  yang lahir sebelum tahun 2000-an akan mengingat satu nama negara yang akrab pada saat masa pemerintahan ketiga RI tersebut yakni Timur Leste. 

Mengapa B.J. Habibie begitu akrab jika kita kaitkan dengan Timor Leste?

Sebelum membahas lebih jauh tentang kaitan Habibie dengan Timor Leste. Ada baiknya kita pelajari dengan seksama tentang pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden Indonesia ke-3 menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri pada tahun yang sama.

Latar Belakang 

(https://www.liputan6.com/news/read/4063419/persahabatan-hingga-akhir-hayat-bj-habibie-xanana-gusmao)
(https://www.liputan6.com/news/read/4063419/persahabatan-hingga-akhir-hayat-bj-habibie-xanana-gusmao)

Munculnya era reformasi pada tahun 1998 dimulai pasca lengsernya masa pemerintahan Orde Baru dan ditandai dengan pengunduran diri Presiden yang menjabat pada saat itu, yakni Soeharto pada 21 Mei 1998. Masifnya pergolakan dan aksi demonstrasi yang pecah dalam kurun waktu dari 1997 hingga 1998 menyebabkan keadaan negara pada saat itu carut-marut. 

Gesekan sosial antar anggota kelompok masyarakat, maraknya isu-isu SARA, tingginya tingkat kejahatan dan kriminalitas di masa akhir pemerintahan Orde Baru, hingga konflik kepentingan yang terjadi antara berbagai elite politik dan diperparah dengan propaganda yang dilancarkan guna merusak hubungan antara masyarakat sipil dengan anggota militer menjadi bumbu pahit yang mewarnai perjalanan politik Indonesia. 

Setelah lengsernya Soeharto dari panggung kepemimpinan, maka sesuai dengan Tap MPR-RI No VII/MPR/1973 yang menyatakan bahwa "jika presiden berhalangan, maka wakil presiden ditetapkan menjadi presiden". Pada 21 Mei 1998, pukul 09.10 WIB berlangsung di Istana Kepresidenan, diadakanlah pelantikan sekaligus pengambilan sumpah presiden guna mengesahkan masa pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh B.J. Habibie. 

Walau masa pemerintahan Soeharto telah berakhir dan digantikan oleh B.J. Habibie, penolakan dari masyarakat dan mahasiswa terkait dengan akan berjalannya masa pemerintahan B.J. Habibie terus terjadi secara masif. Para mahasiswa dan masyarakat beranggapan, jika presiden B.J. Habibie masih menjadi bagian kroni atau sisa-sisa rezim orde baru.

Sehingga mereka menolak tegas masa kepemimpinan beliau dan khawatir akan terjadi lagi masa rezim orba jilid kedua setelah tumbangnya rezim orba di bawah kepemimpinan Soeharto.Walau terjadi penolakan dan pergolakan di sana-sini, pemerintahan B. J. Habibie tetap berjalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun