Jogo Bonito, Vinicius Junior, dan Rasisme!

Otoritas LaLiga kembali mengecam aksi rasisme yang dilakukan oleh fans atau suporter Atletico Madrid yang dilakukan kepada winger Real Madrid asal Brazil yakni Vinicius Junior. Real Madrid menghadapi Atletico Madrid di Estadio Wanda Metropolitano pada 19 Oktober 2022. 

Sepasang gol dari Rodrygo pada menit 18' dan Federico Valverde pada menit 36' hanya mampu dibalas oleh satu gol dari Mario Hermoso di menit 83'. Skor 2-1 untuk keunggulan Real Madrid bertahan hingga laga usai dan semakin memperkokoh status El Real sebagai pemuncak klasemen sementara LaLiga Spanyol dengan raihan 18 poin dari hasil 6 kali menang dan belum menyentuh hasil imbang dan kalah. 

Hasil yang didapatkan oleh tim tamu pada laga derby Madrid tersebut merupakan salah satu hasil penting anak asuh Carlo Ancelotti guna menjauh dari kejaran FC Barcelona yang bertengger di posisi kedua yang juga belum menyentuh kekalahan musim ini di Liga Spanyol. Pasca laga tersebut, ada kejadian mengejutkan justru yang menimpa kubu Real Madrid. 

Bukan soal cederanya pemain atau kontroversi jalannya laga yang tercipta, melainkan soal isu rasisme yang kembali mencuat ke permukaan khususnya di beberapa media sosial dan media Spanyol. Isu rasis kembali muncul dan kali ini menimpa seorang pemain Real Madrid yang berasal dari Brazil yakni Vinicius Junior. Pemain Timnas Brazil tersebut mengalami perilaku rasis dan cemoohan dari basi's fans Atletico Madrid sebelum dan sesuah laga derby tersebut terjadi. 

Rasisme Musuh Nyata Dalam Sepakbola

Berbagai nyanyian bernada rasis sempat terdengar sebelum laga Atletico Madrid VS Real Madrid digelar. Mengutip dari laman Liputan6.com, Vinicius Junior mendapatkan perilaku rasis dari suporter Atletico Madrid sebelum laga dimulai, nyanyian menghina dengan kalimat "Vinicius, you are a monkey", menjadi kalimat tak layak yang terdengar dari mulut fans Atletico Madrid. 

Bahkan lebih dari itu, Fans Atletico Madrid yang berada dalam stadion juga melempari Vinicius dengan berbagai benda terutama ketika para pemain Real Madrid merayakan gol kemenangan melawan Atletico Madrid. 

Seperti kita ketahui rasisme memang lahir dari perilaku negatif yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Rasisme dalam bidang olahraga sepakbola sering terjadi dalam sebuah pertandingan khususnya di Eropa karena disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu, ego etnis dan adanya kesenjangan ekonomi antar dua Negara (Bambang, 2020).

Dalam praktiknya, isu rasisme kerap terjadi menimpa para pemain berkulit hitam yang berlaga di benua eropa. Mungkin masih segar dalam ingatan kala perilaku rasis menimpa para pemain berkulit hitam yang berlaga di benua eropa. 

Nama-nama seperti Wes Morgan (Leicester City),  Wilfred Zaha (Crystal Palace), Mario Balotelli (Manchester City), Axel Tuanzebe (Napoli), Reece James (Chelsea), Raheem Sterling (Manchester City/Chelsea), Moussa Marega (FC Porto), dan sederet nama-nama lainnya pernah menjadi korban dari perilaku rasisme dalam sepakbola.