Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Negeriku

17 Agustus 2022   16:00 Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:09 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


17 Agustus 1945

Hatiku tersentak

Mengingat perjuangan para pahlawan bangsa

Jerih payah mengukir luka

Alunan kaki telah melangkah

Melawan habis para penjajah...

17 Agustus 1945

Batinku merintih

Kala sang saka merah putih

Kami kibarkan Kembali hari ini..

17 Agustus 1945

Laraku teriris

Ketika lagu Indonesia Raya

Kami lantunkan dengan hikmat

Hai Ibu Pertiwii..

Usiamu kini tak muda lagi

Namun perjuangan akan terus berkobar hingga nanti..

17 Agustus 1945

Doa dan harapan kami kian melangit

Mengucap syukur tak lah sulit

Walau keadaan negara kini sedang sakit

Hari ini aku bersaksi

Bahwa Engkau Yang Mahakuasa

Atas Penghapus segala luka

Untuk Bangsa dan negaraku tercinta

Indonesia ....


(Ardi Bagus Prasetyo, 17 Agustus 2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun