Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menghadapi Padatnya Jadwal Kompetisi Eropa, Mengapa Napoli Masih Compang-Camping?

7 Agustus 2022   11:00 Diperbarui: 7 Agustus 2022   11:12 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum Mendapatkan Pengganti Sepadan

Kepergian Dries Martens dan Kalidou Koulibaly musim panas ini nyatanya justru mendatangkan masalah lain. Poros striker menjadi pertanyaan dari para pecinta sepakbola tak terkecuali fans Napoli itu sendiri. 

Hingga saat ini Napoli justru belum mendapatkan pengganti sepadan dari pemain-pemain yang hilang. Victor Osimhen yang didatangkan musim lalu belum mampu membantu Napoli meraih gelar yang diinginkan. Sumbangsi 25 golnya selama membela Napoli masih dirasa belum mampu menjawab ekspektasi para fans dan harga 70 juta euro pasca didatangkan dari Lille pada 2020 lalu. 

Di musim ini Napoli telah mendatangkan hampir 7 pemain anyar. Seperti Andrea Zambo Anguissa (Fulham), Matihias Olivera (Getafe), Khvicha Kvaratskhelia (Dinamo Batumi), Hubert Idasiak (Napoli U-19), Davide Costanzo (Napoli U-19), Leo Ostigard (Brighton), dan Kim Min-Jae (Fenerbahce). Namun yang menjadi pertanyaan, para pemain yang didatangkan justru tak sepadan secara kualitas dan rekam jejak selama tampil membela klubnya masing-masing. 

Menarik untuk ditunggu, apakah Spaletti mampu mengubah kualitas pemain yang baru tiba di Stadion Diego Armando Maradona tersebut ke performa terbaiknya?

Regenerasi dan Kemampuan Mempertahankan pemain bintang yang tak sinkron

Belum mampunya Napoli menggoyahkan kedigdayaan Juventus, AC Milan, dan Inter Milan dalam perburuan scudetto masih menjadi masalah besar yang harus diselesaikan bersama. 

Tentu kita bisa melihat betapa mengerikannya Napoli di tahun 2011 hingga 2014 kala masih dihuni pemain-pemain sekelas Marek Hamsik, Edinson Cavani, Ezequel Lavezzi, Gonzalo Higuain, hingga Gokhan Inler membuat Napoli seakan menjadi pesaing serius dalam perebutan gelar juara Liga Italia kala itu. 

Namun seiring berjalannya waktu, Napoli seakan tak mampu memaksimalkan potensi dari para pemain yang ada, alhasil pemain-pemain yang telah menampilkan penampilan terbaiknya seperti Edinson Cavani, Lavezzi, Higuain, Nikolas Callejon, dan Raul Albiol justru memilih hengkang. 

Selain masalah mempertahankan pemain bintang yang diderita manajemen Napoli, regenerasi pun juga menjadi faktor penentu dari performan Napoli di setiap musimnya. 

Ketika Napoli harus merelakan gelandang terbaiknya asal Slovakia yakni Marek Hamsik yang pergi ke Dalian Professional pada musim 2021 lalu, Napoli justru belum mendapatkan gelandang yang sepadan dengan Hamsik. Nama-nama macam Piotr Zielinski, Fabian Ruiz, dan Elif Elmas dirasa belum mampu menaikkan pamor Napoli di panggung Serie A. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun