Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Segarang Apa Skuad Manchester City Jelang Kick-off Liga Inggris 2022/2023?

6 Agustus 2022   08:10 Diperbarui: 6 Agustus 2022   08:11 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas dengan kedatangan Erling Haaland ke Manchester City musim ini, bagaimanakah dampak yang diberikan? Akankah Performa City dapat lebih baik khususnya di Liga Champions Eropa?

Kemampuan Adaptasi dan Konsistensi Haaland akan diuji

Datang dengan nama besar kala berhasil menjadi top skor Borussia Dortmund, Haaland harus dapat menyesuaikan diri dengan panasnya kompetisi Liga Inggris. Perarungan yang kompetitif dan kekuatan masing-masing klub yang bervariasi dan berbeda kualitas dengan klub-klub yang ada di liga Jerman akan diprediksi semakin memberikan tantangan kepada Haaland untk dapat menujukkan kualitasnya sebagai striker papan atas benua eropa.

Pep Guardiola, yang memilki pengalaman di Liga Jerman tentu tahu soal kualitas striker yang ada pada kompetisi Bundesliga Jerman. Jika melihat statistik Haaland pada musim-musim sebelumnya ketika masih berseragam Borussia Dortmund ia mampu menorehkan 62 gol dari 67 pertandingan total yang dijalani. Namun apakah ia dapat mengulangi produktivitasnya dalam urusan mencetak gol di Liga Inggris?

Variasi Formasi yang lebih agresif

Mengandalkan kekuatan kekuasaan bola dan umpan-umpan pendek, membuat Manchester City tercatat sebagai tim dengan kekuatan penguasaan bola tertinggi di Liga Inggris musim lalu. Melansir dari laman kompas.com, Manchester City berhasil mencatatkan rasio penguasaan total pada musim lalu sebesar 64,8 %. Formasi 4-4-3 hingga 4-2-1-3 menjadi alternatif yang mungkin dapat lebih dimaksimalkan oleh Manchester City musim depan. Datangnya Erling Haaland sebagai pemain nomor 9, dipercaya mampu memberikan alternatif lain kala Pep Guardiola harus mengembalikan Jack Grealish sebagai pemain bernomor 10 atau attacking midfilder hingga second striker. Musim lalu, raihan gol yang didapatkan oleh Manchester City justru didominasi oleh pemain-pemain yang beroperasi pada lini kedua seperti Kevin de Bruyne (15 gol), Raheem Sterling (13 gol), dan Riyad Mahrez (11 gol). Jadi sangatlah wajar jika Pep Guardola menginginkan peningkatan kualitas serta produktivitas mencetak gol dari masing-masing striker Manchester City salah satunya adalah Erling Haaland, Julian Alvarez, serta Jack Grealish.

Jalan Terjal serta batu sandungan

Tak mudah nampaknya bagi Manchester City musim depan untuk dapat mempertahankan gelar Liga Inggris yang telah didapatkan pada musim lalu. Kontestan Liga Inggris yang lainnya telah mempersiapkan tim sejak jauh-jauh hari. Dari Liverpool yang bergerak cepat dengan mendatangkan seorang pemain yang berposisi sebagai striker yakni Darwin Nunez, belum lag Chelsea yang berhasil mendaratkan Raheem Sterling dan Kalidou Coulibally, Totenham yang mulai superior dengan Son Heung Min dan Ivan Perisicnya, Arsenal yang semakin perkasa sejak kedatangan Gabriel Jesus, hingga Manchester United yang berhasil mendatangkan Cristian Eriksen dan Tyrell Malacia. 

Selain tim-tim dari kandidat juara tersebut, ada pula klub lain baik yang berada di papan tengah klasemen liga Inggris musim  lalu maupun dari para tim promosi liga Inggris. Wolverhamton Wonderers, Brentford, Everton, Leicester City, Brighton Have Albion, Newcastle United, hingga Notingham Forest yang siap menjegal harapan City untuk dapat mempertahankan gelar liga Inggris.

Statistik Tak Selamanya Bisa Diandalkan

Jika menengok dari catatan statistik yang ditorehkan musim lalu berdasarkan laman Transfermark, raihan total 4o kemenangan , 8 hasil imbang, dan 9 kekalahan serta menghasilkan rasio kemenangan perlaga sebesar 2,25 nyatanya hanya mampu mengantarkan City meraih satu trofi musim lalu. Kegagalan di ronde keempat Carabao Cup, Tersingkir di babak semifinal piala FA, dan yang lebih tragis kalah dramatis di babak semifinal Liga Champions melawan Real Madrid musim lalu. Catatan tersebut menjadi PR besar bagi Pep Guardiola selaku manajer Manchester City agar tak terulang di musim 2022-2023.
Selama ini kita sering melihat keperkasaan Manchester City hanya di kompetisi domestik, masalah seperti kesulitan mencetak  gol di laga tandang, Inkonsistensi, Mental Juara yang runtuh, serta penampilan pemain-pemain anyar yang tak memenuhi ekspektasi Pep justru  menjadi kendala bagi City untuk dapat merajai negeri Inggris dan eropa dalam kancah persepakbolaan dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun