Tak ada yang dapat menyangkal jika Liga Spanyol merupakan salah satu liga terbaik di benua eropa. Dibentuk sejak 10 Februari 1929 atau tepatnya sekitar 93 tahun yang lalu Liga Spanyol telah mengorbitkan banyak klub terbaik di benua eropa termasuk para pemain top yang mampu mencetak prestasi dan sejarah apik bagi masing-masing klub Spanyol yang dibelanya.Â
Mulai dari ALfredo Di Stefano di era 1940-an, Pep Guardiola di era 1990-an, hingga era Charles Puyol, Andres Iniesta, Xavi, dan Iker Cassilas yang dengan ciri khas permainan tiki-takanya mampu mengantarkan Timnas Spanyol menjadi juara piala dunia pertama kalinya pada tahun 2010 serta menjadi negara pertama yang mampu meraih trofi piala eropa dua kali beruntun yakni di tahun 2008 dan 2012.Â
Selain banyak pemain spanyol yang terkenal akan prestasinnya, kita juga pasti mengingat bahwa di tanah matador juga terdapat banyak klub spanyol yang dikenal sebagai klub dengan gelimang prestasi serta syarat akan sejarah dalam dunia persepakbolaan.Â
Nama-nama klub macam Real Madrid dengan (14 trofi liga championsnya, Barcelona (peraih 6 trofi dalam satu musim yakni pada musim 2009), Valencia dengan 2 kali mampu menjadi finalis UCL pada musim 1999/2000 dan 2000/2001), Atletico Madrid yang sejak tahun 2014 mampu menjadi salah satu tim unggulan di Liga Champions, serta jangan lupakan nama-nama lain seperti Sevilla, dan Villareal yang lekat dengan yang dinamakan "dna eropa".
Kali ini, kita akan mencoba membahas tentang salah satu klub raksasa sepakbola asal Spanyol yakni Barcelona. Tentu kita sama-sama mengetahui, prestasi Barcelona beberapa tahun terakhir sedang mengalami penurunan, hal tersebut bukanlah tanpa sebab.Â
Jika kita sama-sama melihat realitayang terjadi, Barca sedang berada pada masa transisi dan regenerasi. Ditinggalkan pelatih sekaliber Luis Enrique dan Pep Guardiola yang sama-sama mampu membawa Barca pada puncak kejayaan.Â
Nyatanya harus diterima secara sadar dan sabar oleh para pemain dan juga fans setia blaugrana. Situasi tersebut semakin pelik kala di musim 2020 Barca dilatih oleh Ronald Koeman.Â
Hengkanya Suarez dan Lionel Messi, serta beberapa jejak transfer pemain yang kerap dianggap gagal seperti ketika Barca memilih mendatangkann Memphis Depay, Antonie Griezzmann, Braithwaite, hingga Felipe Coutinho semakin membuat situasi semakin rumit di kubu Barcelona.
Namun di musim lalu juga kala musim 2021/2022 menyisakan setengah musim, Barca bak kedatangan Dewi Fortuna dalam diri Xavi Hernandez. Mantan pemain Barca yang juga sukses bersama timnas Spanyol telah berhasil mengembalikan Barca ke arah yang lebih baik ketimbang di era Koeaman.Â
Sempat tercecer dalam perburuan gelar Laliga, Barcelona berhasil bangkit di sisa musim dengan mampu finish di peringkat dua klasemen akhir liga spanyol. Walau belum mampu menyabet gelar, Barca dianggap telah menemukan kembali identitasnya sebagai klub raksasa yang disegani di benua eropa.Â
Kini Barca di bawah asuhan Xavi, telah mampu mendatangkan banyak pemain yang siap mengarungi musim 2022/2023. Bahkan yang terbaru, Barca telah berhasil mendaratkan Frank Kessie serta mendatangkan salah satu striker mematikan dengan banyak prestasi baik individu maupun di klub yakni Robert Lewandowski.