Mohon tunggu...
Bang yek87
Bang yek87 Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Menulis adalah kebutuhan, butuh untuk mengungkapkan perasaan. Tulisan adalah hasil curhatan terbaik, tanpa berpikir tentang hasilnya. Yang terpenting adalah bagaimana memerdekakan diri untuk berani mengungkapkan isi dalam pikiran. Menjadi penulis berarti kita menjadi pemenang yang merdeka. Pemenang atas pengendalian perasaan dan merdeka mengungkapkannya tanpa harus begini dan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memoar Asa Sang Anak Bawang Jilid 1

27 Juni 2022   13:06 Diperbarui: 27 Juni 2022   13:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memoar asa sang anak bawang

Puisi ini saya dedikasikan untuk teman guru di kecamatan Kadur

Ini saatnya saya sampaikan pada saudara
Guru dan para Orang tua...
Mungkin awalnya kita sama
Cuek pada pendidikan dan anak didik
Padahal disini tempat kita mengabdi

Jangan malah usik dengan harga minyak goreng yang naik
Atau listrik yang ikutan menukik
Tapi sadarlah untuk apa kita dilantik

Negara mulai dikuliti para koruptor
Dengan hukum yg sudah dipegang mentor
Hanya bisa mencari siapa yang dijadikan aktor
Untuk diputus jadi provakator
Dengan cara yang kotor

Tiap hari engkau berdiri
Ya berdiri, disini di dalam kelas ini
Penuh percaya diri
Untuk menyenangkan diri

Padahal kita bisa mendidik dengan hati
Bukan dengan kaki
Yang jalan kesana kemari

Wahaiii... Bapak Ibu pendidik
Dan engkau orang tua adik adik
Jangan hanya bisa menghardik
Tunjukkan engkau bisa mendidik

Ini tidak bisa hanya duduk
Dan tertunduk dengan hape berfacebook
Atau hanya melotot sambil lihat tik tok
Sampai murid geram karena kau sibuk main instagram

Anak anak bersuka penuh harap
Tidakkah engkau bisa mendekap
Dan berkata..
Anakku,apa yang tidak engkau bisa

Bukan tentang membenci
Tapi cinta yang tulus dari pengabdi

Kadur, 12 Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun