Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pernikahan

18 Mei 2023   14:23 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:31 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sam duduk di kursi seperti pesakitan, sementara musik kafe tengah menggapai puncak, tapi Sam seperti tinggal di ruang hampa.
Malam ini semestinya menjadi bahagia buat Sam sebab dia sudah komit melamar Preti setelah masa pacaran mereka yang cukup.

Sam menghempas jalan matanya ke kotak cincin proposalnya di meja kafe, suasana kafe yang syahdu sangat cocok menopang rencana indahnya untuk lebih terikat dengan kekasihnya Preti. Tapi telah habis separuh jam, Preti menelponnya bahwa dia tidak bisa melakukannya.
 
Dan bumi Sam seperti rontok, demikian sampai hati Preti membiarkannya bagai terkapar setelah menyetujui engagement  malam ini. Tetapi dengan ringan Preti menghapus janji lewat gelombang selfon. 

Sakit banget, terlebih karena Sam sangat mencintai Preti, perempuan pelabuhan terujung, setelah bertahun dia memadati petualangan hidupnya dengan banyak wanita, banyak cinta dan asmaradana.

Sam masih tergeletak di meja kafe, jarum jam menetapkan angka 12, tubuh Sam tak bergerak, tampak kaku seperti kena serangan jantung. Manajer Kafe mendekat dan memegang lehernya guna meyakinkan denyut nadi.

Maaf tuan, Kafe segera usai! Katanya. Sam tergugah mengangkat kepala.
Oke Sir! Beri aku sepuluh detik! Jawab Sam hampa.
Manajer menepuk bahu Sam dan meninggalkannya. Ten second! Katanya seperti perintah.

Dan betul pas 10 detik, Sam bangkit dan keluar kafe yang sudah tanpa tembang lagi. Sam mengambil mobilnya dan melaju lepas ke jalan utama. Membelah malam dan merenungi cintanya yang bakal terbang dengan mendadak.

Aku tak menyangka Preti! Gumam bibirnya. Sam seperti unbelieve, Preti yang begitu naif dan mempesona merubuhkannya sekali pukul. Kenapa Preti? Why? Sam menangis di kalbu terdalamnya, betapa kasihnya dia kepada perempuan indah destini terakhirnya ini. Sam menginjak keras pedal dan gas pol, membikin laju mobilnya menebas angin malam.
***
Keesokan pagi buta, Sam mendapati tubuhnya terkapar di dalam mobilnya yang miring seperti habis berputar 360 derajat. Dia memelekkan mata di rabun subuh yang dingin.

Ah! Aku masih hidup! Gerutunya. Dia keluar vehicle dan memeriksa mobilnya dan menemukan semua baik-baik saja, kecuali roda mobil sedikit mencong. Ditendangnya dan ban itu kembali lempeng. Lalu Sam melanjutkan kendaraannya menuju rumah kekasihnya Preti. Itu pukul delapan pagi.

Tiba di muka pintu Preti, Sam negusap wajahnya yang cekung dan menekan lonceng pintu. Terlihat bayang ibu Preti yang single mom bergerak memutar tuas pintu.

Sam? Perempuan baya itu menerpa.
Ibu maaf! Sam masuk.
Gerangan apa Sam?
Saya melamar Preti semalam, namun dia tak pernah tiba maupun berita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun