Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Mati

7 Maret 2023   18:38 Diperbarui: 7 Maret 2023   18:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by pixabay.com

Kini rumahku yang penuh tetamu dengan lantai yang tersapu dan kamu hadir sehingga orang-orang terhisap pesona melupakan rosemary yang tertabur dengan terburu-buru. 

Sementara memang sejak mentari pecah di fajar aku harus berbaring di atas tempat tidur beralas tebal dimana melalui kisi-kisi tanaman merambat, bayangan-bayangan terlihat merayap, namun mereka belum menarik hak-hak milikku yang masih dalam peralihan.

 Barangkali aku masih teramat mencintaimu begitu berat dan bebal, sehingga hanya dunia adalah kamu seorang, perempuan cinta sepanjang abadi. Cinta yang tak seimbang tak pernah mebikin aku surut dan patah, memikirkanmu saja aku sudah menderu di dalam perangkap cintaku kepada kamu. 

Ah, sayang aku akan menjadi apapun, walaupun aku tahu kamu tidak mencintaiku, apapun, sayang. Dan kini kau benar-benar hadir di sini seperti mimpi menahun, yang aku idam-idamkan, meski aku hanya bisa menatapmu dengan rasa yang kering dan haus.

Dan akhirnya kamu melangkah, mendekati lalu membungkuk di atasku, kamu pasti mengira aku sedang tidur dan tidak bisa mendengar ucapanmu, tapi aku mendengar kamu berkata.

"Lelaki malang, lelaki malang'

Lalu kamu segera berpaling, mendatangkan keheningan diam yang dalam, dan aku tau kamu menangis. Kamu tidak menyentuh kafan itu, atau mengangkat lipatannya, atau pula kamu tidak juga mengusap tanganku atau bahkan membelai bantal halus untuk kepalaku. Ketika asa-asa terakhir itu tak juga bisa menggoyahkan cinta butaku kepadamu aku tetap seperti akumu sayang.

Meski kamu tidak mencintaiku hidup, tapi sekali mati, kamu telah mengasihani aku dan itu sangat manis, walaupun kamu tetap hangat sedang aku sendiri kedinginan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun