Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencuri Wanita

23 Januari 2022   23:29 Diperbarui: 23 Januari 2022   23:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from pixabay.com

 Hari masih jauh, pagi di airport ini menjadi terlalu awal. Tapi lelaki itu memang sengaja bercengkerama disana, karena waktunya memiliki ruang yang besar. Dia mengambil duduk di satu booth kopi yang menebarkan aroma tajam menyeruak diantara bau pendingin bandara. 

Memesan kopi dan menjumput lembar koran yang tergantung di jemuran kayunya. Mulai membaca beberapa waktu dan melihat kembali waktu arloji tag-uhr di pergelangannya. Pagi itu jam 7:00, masih enam jam lagi istrinya akan mendarat , dia menguap lalu menghabiskan cangkir blackcoffeenya. 

Badannya terasa segar sehabis disuntik kafein kesukaannya. Dia ingin menggunakan geraknya ke perhatian lain lalu melangkah keluar aisle kedai kopi yang cukup sempit, ketika seorang wanita muda bergegas merebut gangnya, membuatnya menghindar hampir tergelincir. Perempuan itu baru menyadarinya dan menjerit.

Uhh! I'm sorry! Tentu saja saya tak bersengaja! Lanjutnya lagi.
Si lelaki yang telah menyeimbangkan kembali tubuhnya, menatap mahluk di depannya.  Terlihat olehnya begitu dekat seorang perempuan cantik, berambut warna strawberry tergerai hampir menyentuh pinggulnya yang tipis, perempuan itu nampak baik-baik saja.

Ah! Tak mengapa! Lelaki ini berkata gentle. Membiarkan sang lady yang semampai itu menyerobot jalan keluarnya, sementara dimatanya memandang lebih ke kakinya yang panjang dan jenjang, melangkah seperti ombak di sisinya. Sebentar perempuan indah itu kembali mengerling sang lelaki, dengan matanya yang binar berwarna biru.

Jika anda tidak keberatan! Kata perempuan itu, bibirnya berwarna mawar segar merah bergerak bak iklan lipstik sementara hidung lancipnya tampak bergerak kecil.

Sang lelaki masih mematung di lantainya, menatap perempuan itu melangkah memasuki cafe coffee, bergaun warna pink yang lembut sedikit diatas lututnya sementara di paling bawah, telapak kaki putihnya mengenakan high heel yang juga berwarna putih.

Anda tidak pernah salah dengan kopi disini! Lelaki itu berkata lanjut. Perempuan wangi itu menoleh kembali ke wajah lelaki, dan dia tersenyum dan menggamit lengan lelaki yang hampir dicelakakannya.
Aku pikir, aku memerlukan kopi segar bersama anda! Wanita indah itu menggoda dan menyeret lelaki pagi yang bagai tercocok hidung. 

Lalu mereka memilih satu meja yang terdalam untuk mengenalkan perkenalan baru. Lelaki itu mengulang pesanan kopi ditambah satu, dan perempuan itu meneguk dengan gesa.
OMG! Anda penyelamat saya! Celetuknya dekat dengan wajah lawannya. 

Perempuan itu memberikan kode dengan matanya agar lelaki itu menoleh ke seseorang lelaki lain yang berbadan tegap yang mengawasi  di depan kafe. Lelaki itu menatap lelaki lain di luar arena kafe, dan lelaki pengintai itu terlihat salah tingkah lalu menjauh pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun