Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Demi Pemain Muda Indonesia, Shin Tae-yong Harus Menyerang

19 Desember 2021   13:19 Diperbarui: 19 Desember 2021   13:35 2232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari bola.com

Bagaimana strategi Indonesia kontra Malaysia di rumput Kallang malam nanti? Yang pasti Malaysia akan menyerang, karena no way out. Indonesia yang hanya butuh draw malah berada di simpang jalan, antara menyerang, bertahan, atau bertahan-menyerang?

Dari level pengurasan stamina (drained stamina) maka penyerangan adalah yang paling rendah, level selanjutnya adalah  bertahan dan bertahan-menyerang.

Dalam latihan kemarin di Bukit Gombak, pelath Shin Tae-yong mengatakan:
'Saat ini para pemain berada di kondisi bagus. Sesungguhnya, pertandingan melawan Vietnam sangat menguras stamina dan fisik pemain'

Dalam latihan 1,5 jam disana, pelatih 51 tahun itu membagi pemain menjadi 2 grup. Grup kesatu adalah pemain yang diturunkan melawan Vietnam dan grup lainnya pemain yang di bench. Grup kesatu hanya melakukan latihan recovery dan grup lainnya melakukan pelatihan normal. 

Dengan jeda 3 hari, Tae-yong berlaku bijak dan penuh perhitungan dengan menitik beratkan pada recovery stamina. Semoga indikasi samar ini menggambarkan bahwa skuat Garuda akan melakukan penyerangan, mengingat kondisi skuat jika memainkan bertahan, maka kecepatan pengurasan stamina bisa 2 atau 3 kali lipat lebih cepat dari menyerang, apalagi dengan bertahan-menyerang, akan lebih boros lagi.
Dengan lain kata, bertahan total dengan 5 belakang  bisa menjadi malapetaka buat pasukan merah-putih. Jadi Indonesia mesti menyerang,

Malaysia akan die hard, apalagi mereka memiliki idle satu minggu, meski duo centre back berwibawa, kapten Zafuan yang harmstring  dan Sahrul Saad yang berkutat cidera. Tapi ada sub Dominic Tan dan Dion Cools yang baru mendarat dari Denmark siap berlaga, sehingga Macan Malaya masih memiliki duo centre back cadas. 

Ada pula midfielder Akhyar Rashid (19) yang akan melengkapi karena sudah melalui masa karantina Covid19. Dengan nongolnya Akhyar maka Malaysia akan memakai SALA, kuartet mahot yang digadang-gadang sebagai penembus benteng made-in Malay. SALA adalah, S:Safawi (sayap), A:Akhyar (gelandang), L:Luqman Shamsudin (penyerang), dan A:Aiman Hanapi (sayap). Jadi kalo di Liverpool ada Salah satu, Malaysia ada Sala empat. Ini ngeri kali! Apalagi Safawi dipinjam semusim di papan atas Portugal Portimonense SC.

Meskipun pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe memainkan variasi  4-1-4-1 saat meladeni Vietnam tapi tetap saja Cheng Hoe  dianggap tidak fleksibel dan berpegang teguh pakem 4-3-3 yang sudah mendarah daging di Tim Malaysia. Tapi bagaimanapun formatnya, Malaysia bermain klasik, gampang dan transparan, sehingga mereka bermain untuk suatu kepastian, yaitu mebidik gol.

Saat nanti, Malaysia sejatinya akan memainkan pertahanan tinggi, dengan mengangkat 4 bek segaris, dekat dengan garis jam tengah. Wing back (Ghazali/Syahmi) akan memainkan overlapped terhadap kedua sayap (Safawi/Hanapi), sementara playmaker Baddrol akan membentuk berlian (Baddrol-Akhyar-Syafiq-Shamsudin) untuk membentuk kepemilikan baik area maupun bola di tengah.

Safawi akan bergerak ke lini tengah, untuk menerima crossing, atau dia akan bermain di half line, yaitu area antara lini tengah dan flank. Yang terakhir ini memang keahlian Safawi memasuki half space saat wing back lawan meregang dan centre back lawan menciut. Makanya Asnawi dan Fachrudin harus menandai ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun