Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gregoria Mariska Ujung Penantian Tunggal Putri

7 Oktober 2021   17:58 Diperbarui: 7 Oktober 2021   18:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska Tunjung (Foto : bola.com)

Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih merupakan salah satu pemain bulu tangkis tunggal puri Indonesia, yang berasal dari pemain Pelatnas Cipayung sejak 2013. Perempuan kelahiran Wonogiri pada 11 Agustus 1999 (22 tahun) ini telah meraih banyak prestasi, seperti juara tunggal putri di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 di Yogyakarta setelah terakhir Indonesia meraihnya di 1992 atas pebulutangkis Krstin Yunita.

Pebulutangkis perempuan tunggal dengan ranking 21 ini, semakin menampakkan progres yang terlihat dalam kancah tunggal putri yang meredup setelah era Susy Susanti. Terakhir perempuan berbakat ini mulai menunjukkan kelasnya saat dipercaya untuk turun di babak perempat final Piala Sudirman dengan mengalahkan pemain ulet Malaysia Kisona Selvaduray dengan rubber set.

Kemenangan ini sekaligus paling tidak menepis progress dari kegagalannya bersinar di ajang Olimpiade Tokyo ketika dikalahkan Ratchanok Intanon di babak 16 besar pada 29 Juli 2021 yang lalu.

Berharap dengan dalih skema pandemi, semenjak menjulangnya prestasi lajang cantik ini pada 2018 sebagai juara Finland Open, penampilan menanjaknya diharapkan pulih seiring dengan hasil kemenangan di Sudirman Cup kemarin dengan progres lompatan yang mengesankan.

Kini, Gregoria Mariska Tunjung merupakan pemain andalan di sektor tunggal putri, sehingga ia diharapkan bisa menjadi The Next Susy Susanti. Meski berbeda style, dimana Susy bermain alot dengan endurance tinggi, Jorji begitu panggilan Gregoria, bermain offensif, jadi lebih menarik. 

Memiliki pukulan overhead yang keras, yang tidak hanya mengarah langsung, tapi juga bisa mengarah silang dengan kekuatan yang sama. Dia juga sangat mahir dengan pukulan dropshot, terutama righthanded dropshot yang jatuh ke pojok depan kanan lawan. Berkali-kali dapat dia lakukan dan berkali-kali pula mematikan lawan. 

Dropshotnya yang menukik tajam menggoyang permukaan net saking tipisnya. Dropshot Jorji ini demikian polos, tanpa lengkungan atau kedutan, sangat natural hanya garis lurus dan langsung menghujam. Saya pikir, dropshot ini hanya dimiliki oleh Gregoria seorang, sejauh sejarah pemain tunggal putri Indonesia yang ada. 

Tunggal putri berprospek ini juga memiliki pukulan smash yang keras, mungkin yang paling batu, sejauh sejarah pemain putri kita selama ini. Pukulan lobnya juga ketat, begitu dalam dan terukur pada  maksimum garis belakang terluar, ini pula yang kerap memaksa lawan harus mengambil bola untuk tidak mengambil resiko bola masuk. 

Bermain netting adalah pilihan menantang sorang Gregoria, terutama netting silangnya. Meski nettingnya terkadang sedikit jauh, namun kelenturan pergelangannya sangat menjanjikan untuk menciptakan netting yang lebih mencengangkan.

Salah satu yang perlu digarap, menurut pandangan saya, adalah pola pertahanannya, terutama dari serangan drive, pengembalian serangan ini kadang tak terkontrol dan keluar garis kiri maupun kanan. Ini kerap terlihat dalam pertandingannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun