Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Christiano Ronaldo Duri Emas dalam Daging Juventus, akankah MU?

28 Agustus 2021   13:56 Diperbarui: 28 Agustus 2021   14:26 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo (Foto: AFP)Sumber: okebola.com

Nyonya Besar, La Vecchia Signora telah menelan tiga musim  yang pahit bersama 'Chromosom' 7, bahkan tidak berhasil melewati perempat final piala utama Eropa tiga musim berurutan. Kalah dengan dengan wajah malu, dari Ajax  (UCL2019), Lyon (UCL2020) dan Porto (UCL2021) di penyisihan grup. 

Bianconneri pun harus terus membayar 600 ribu pound per minggu ke kantung CR7, untuk satu tahun ke depan dalam proyek 'mission impossible' nya memenangkan kompetisi Eropa yang hampir mustahil.  

Apalagi ketika ManCity lolos dari lubang jarum UEFA FFP, dan bahkan  PSG ikut mengangkangi FFP dengan memboyong Neymar, Mbappe bahkan El Dios Lionel Messi. Teranyar Chelsea dengan enteng mengambil cap tangan Romelu Lukaku, sulit membayangkan Juventus untuk mendekat sekalipun ke piala utama Eropa musim kini, apalagi dengan Christiano Ronaldo yang sekarang berusia 36 tahun, sebagai mega bintang tertua diantara bintang.

Apakah Ronaldo telah menjadi duri dalam daging? 

Yang jelas Juventus kepayahan untuk biaya operasional  dengan anggaran yang tergerus ke kantong CR7. Ronaldo harus out! Untuk membebaskan anggaran kepada Paulo Dybala, dan untuk opsi lain di lini tengah dan bek kiri. Setiga musim ini, Juventus hanya menjadi sebuah kesebelasan yang berputar-putar di Seri-A, dengan perolehan lokal dua scudetto dan satu copa Italia bersama CR7, selebihnya Juventus menjadi seperti bukan salah satu tim terbaik di Eropa setelah penandatanganannya dengan Ronaldo.

Ternyata Seri-A tidak linier dengan La Liga, Juventus menjadi produk gagal dengan kehadiran CR7. Tidak ada El Clasico di negara Pizza, mungkin hal ini yang membuat Christiano menjadi 'alien' di Turin. Bayangkan dengan tiga musim dan tiga manajer berbeda, Juventus mengejar asa Eropa bersama Ronaldo, namun hanya mendapat si bintang tujuh yang terpisah dari 'starting ten' mereka.

Memang Christiano tetaplah seorang super bintang, dengan perolehan personal yang  selalu tak tergoyahkan. Pemain ketujuh ini menjadi pemain terbaik Serie-A dua kali dan kakinya diganjar capocannoniere. Selebihnya CR7 adalah icon, tidak menjadi mesin seperti di Los Blancos, barangkali hanya jejak satu dari lima burung Nazar,Los Galacticos  saja yang tersisa di Juventus setelah  Zinedine Zidane.

Jika ada sebersit omong kosong alasan kepindahan Ronaldo dari Juventus adalah karena pencapaian Bianconneri tak kunjung usai dalam meraih kampiun Eropa, atau yang lebih canggih adalah legacy yang harus di bench mark CR7 terkait dengan puncak usianya yang mulai uzur sebagai pesepakbola legenda. Janganlah ditanggapi berlebihan.

Alasan yang membumi bisa terlihat dari permainan lapangan hijau asli tim Juventus, ketika menggulung Bologna di hari terakhir musim 2020/21 dengan skor 4-1. Starting XI tanpa CR7, ada terlihat kompetensi Juventus yang kembali ke awal. Dengan Dybala dan Chiesa menjadikan reaksi kimia serangan yang menyenangkan khas Le Zebra, yang begitu lepas tanpa ewuh pakewuh kepada pemain ketujuh, Juventus terlihat kembali kedalam habitatnya.

Mungkin inilah yang menjadikan Ronaldo mengangkat koper  propertinya dengan tronton penuh meninggalkan Turin, setelah terlebih dahulu dia memberitahu Max Allegri dan Juventus bahwa dia akan pergi, untuk kemenangan semua. Meski tak menyinggung duri dalam daging, namun mereka TST alias tau sama tau bahwa takdir CR7 dan Nyonya Besar tidak akan pernah menemukan titik temu. 

Dan Juve dan Allegri dan Chritiano bisa melepaskan tekanannya masing-masing. Dan tanpa tekanan itu, musim ini mungkin akan menjadi yang paling menyenangkan bagi para penggemar, pemain dan manajer Juve untuk mengambil piala Champion tanpa kaos tujuh.

Duri emas dalam daging Juventus telah tercabut, apakah akan menancap ke dalam Manchester United? Apakah setan merah akan terseret CR7 seperti Juventus, ataukah MU yang akan menyeretnya? Kedua kemungkinan sangat terbuka. Mungkin kehormatan Sir Alex masih berpengaruh kepada golden boy untuk tidak terjebak  seperti Juventus. 

Premier League adalah primer bola Inggris yang paling fair untuk Ronaldo guna membuat legacy, meski atmosfer starting eleven ManUnited tidak sama dengan dua belas tahun lalu, dimana  masih ada Roy Keane sebagai jendral batu dan Ryan Giggs sebagai tandem winger Ronaldo yang menyeimbangkan tim dan menciutkan pertahanan lawan.

Pula lingkungan kejam Alex Fergusson yang anti kemewahan di histori CR7 tentu masih melekat dan bisa menjadi jurang sosial dibandingkan dengan perangkat mobil roket yang dimiliki Ronaldo sekarang dalam gaya hidup planetnya. 

Sekali lagi, bisikan angin tentang alasan CR7 coming home adalah soal legacy dan ingin mencapai champion league setelah puasa empat tahunnya, harus dibuang jauh-jauh. Manchester United plus Ronaldo adalah tetap satu, Manchester United. CR7 bukan Manchester United dan Manchester United bukan CR7.

Semoga Manchester United tidak nge'drag' yang bisa kembali menjadikan Ronaldo duri emas didalam daging kedua setelah Juventus. Bagaimana Ole? Oke?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun