Kucing di jendela pagi
Wajahnya pasi
Hanya mengunyah malam
Bola awan di kedua tangan
Kalau langit di tubuhnya
Seperti apa  sembilan nyawa
Berjinjit di rantai makanan
Panjangnya badan kesengsaraan
Kucing pagi di meja makan
Membawa kabar lewat meongan
Yang tak lagi memberi makan
Terkunci pintu isoman
Warna muda permadani
Berbaring lembut dan gemulai
Kepada siapa yang ingin menghabisi
Waktu yang tanpa tepi
Kucing memberi arti
Tak ada yang lebih berani
Dia mengancam sesudahnya menjalani
Delapan lagi nyawa sendiri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!