Hari sudah menjelang sore. Matahari telah merendahkan bulatan gasnya ke setengah horison. Lampu-lampu kota sudah menyala menimpa aspal halus jalan pulang. Aku melangkah keluar kantor dan menyalakan 'city car' untuk kembali menempuh jalan balik yang sama ke rumah. Ada rasa rindu untuk segera  berjumpa dan memandangmu untuk bercengkerama. Setiap hari, ya, setiap hari aku merasakannya, hanya untukmu.
Tak terasa perjalanan harian ini kembali berakhir di rumah kita bersama dan aku tak sabar untuk berlari untuk membuka pintu. Ku tahu kamu akan menyambutku dengan gairah cinta seperti biasa, saat ku buka lebar pintu depan. Dan benar, serta-merta pintu terbuka, kamu sudah berdiri tepat dihadapanku dengan senyum lelaki bule dilengkapi indah bulat bola matamu.
Hallo sayang, kamu oke? Mmmuuuaahh.. Aku memeluk dan menciumnya, rupanya lelaki bule itu kegelian.
Meooooong !.... Bisiknya di telinga.