Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Bersejarah Chiellini Melawan Saka

12 Juli 2021   17:41 Diperbarui: 12 Juli 2021   18:05 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giorgio Chiellini dan Bukayo Saka di final EURO 2020. (photo/REUTERS/LAURENCE GRIFFITHS) Sumber: Indozone

Mason Mount gelandang serang Chelsea merunduk sedih ketika Jorginho, 'palymate' nya yang sangat dihormati dan di puja di Chelsea harus menetakkan alas paku sepatunya diatas tulang kering Jack Grealish ketika Jorginho sedikit terlambat di kedalaman 'sliding' Grealish, sehingga membuahkan kartu kuning untuk 'dewa' lapangan Jorginho.

Tak ada yang salah di dalam pertandingan final UEFA Euro 2020 ini selain daya tarik yang menggairahkan, pelatih Southgate memainkan keunggulan di babak pertama dengan menahan Italia tertegun di sebagian besar lengan panjangnya. Taktik Southgate melebarkan sistem bek sayap dengan 3-4-3 berhasil membunuh 'full back' Di Lorenzo dan Emerson yang  tidak bisa mengalirkan arus ke tengah. 

Luke Shaw pun mencetak gol internasional pertamanya dengan tendangan setengah voli yang luar biasa setelah meninggalkan belakang Italia yang canggung.

Babak kedua adalah milik Italia, yang mengurung dengan kepemilikan bola melingkar ala 'Rondo' dan goal balasan tampaknya hanya menunggu waktu saat tim Inggris terus terbawa tanpa rekover yang memadai. Walaupun Saka masuk untuk perubahan formasi dari 3-4-3 ke 4-4-3 untuk memacu agresi, namun tak juga mengangkat, sehingga di dalam 'scrimmage' bola mati, Bonucci berhasil mengambil skor balasan 1-1. 

Mungkin sudah dibahas dengan detil oleh ahli-ahli bola Kompasiana soal pertandingan dini tadi, namun beberapa benang merah bisa terlihat jelas. Bahwa Southgate adalah bukan pelatih bola saja tapi juga pelatih orang muda masa depan, dengan memasang anak-anak muda Inggris seperti, Grealish, Saka, Rashford dan Sancho. 

Mereka mengambil tanggung jawab tinggi hingga ke ujung penalti yang putus asa dan menghadapi licinnya permainan orang dewasa Italia yang menjungkalkan mereka, dan kemudaan mereka telah melewatinya dengan lebih dewasa dari orang-orang gaek untuk segera membersihkan sejarah yang ditinggalkan para tetua itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun