Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kucing Kesembilan

17 Mei 2021   18:17 Diperbarui: 28 Mei 2021   19:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Mabel Amber, who will one day dari Pixabay

Pak RT menatap tajam ke mak Ola yang tersudut pucat sambil memangku erat kucing jantan bernama Nawa.

Mak Ola, nurut ya. Biar kucing Nawa saya bawa dan saya titipkan ke kampung lain saja. Boleh? Kata Pak RT persuasif melihat kucing dan nyonya tua seperti tak terpisahkan.

Baiklah pak, beri saya waktu 48 jam untuk terakhir bersama Nawa. Jawab mak Ola merana sambil memandangi binatang bulu itu. Matanya basah seiring dengan mata sang kucing yang meredupkan matanya, seperti duka menyelimuti mereka berdua.  

***

Bumi hampir menenggelamkan bulatan besar, juga burung, awan dan mahluk terbang akan segera terhisap ke kegelapan horison. Terlihat pak RT melangkah bergegas bermaksud melunasi janji 48 jamnya, pergi kerumah reyot mak Ola mumpung mentari belum kehabisan warna.

Mak Ola! Mak Ola! Pak RT mengetuk pintu yang rapat. Tak ada jawab dari dalam hanya terdengar suara sunyi.
Mak Ola! Mak Ola! Pak RT menggedor pintu kayu yang condong. Masih tiada suara bahkan keheningan juga tak terindera. Seperti mati.

Tiba-tiba pak RT merasakan kakinya lemas. Kepalanya mengingat bahwa sepekan lewat dia membantu mak Ola menguburkan si Asta, kucing kedelapan mak Ola.

Jangan-jangan mak Ola?!..Lalu tubuh pak RT melorot.

Pak RT! Kenapa pak RT? Tetangga bersebelahan melihatnya dan berebut menghampiri dan memangku ketua nya yang lemas terhenyak, mulutnya terbuka mengucap kata terputus-putus.

Si Nawa kucing itu. Kucing kesembilan... Dia kucing terkahir....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun