Ada palang dipasang di langit
Dan aku tak bisa pulang
Burung-burung tertinggi memindai
pikiran-pikiran terbungkuk
Sayap-sayap tak bisa lewat
Berhenti atau kembali
Penghadangan buah hati
Penghentian silsilah darah
Betapa susahnya bersahabat dengan gelombang
Udara yang bukan nafas
Mereka membendung udara nafas
Sehingga adalah dua sesak
Sesak yang satu
Dan sesak yang satu lagi
Yang membasahi paru-paru
dan menggenangi kelopak mata
Ketika langit tak terpakai
Ketika langit tanpa hambatan
Kita bertinggal di angka mati
Yang kita pikir biasa
Yang kita pikir tanpa salah
Lalu kita sehari-hari
Seperti embun tanpa terjadi apa-apa
Padahal
Kita tak pernah turun dari angka
Kita hanya kaget dan ketakutan membaca almanak
Yang membawa gelombang
Lalu memanggul penghalang
Dan memasangkannya di jalan langit
Seperti itu jalan satu-satunya