Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertunjukan Matahari

2 April 2021   06:57 Diperbarui: 2 April 2021   07:00 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Kamu selalu mengirimi aku kabar tentang semesta sepanjang hari dan setiap hari. Sehingga aku berpikir tentang keabadian. Kabar itu terbaca lampau dan aku mengerti itu sudah terjadi, layaknya sebuah surat kabar melaporkan berita. Lalu aku terbiasa melihat bahwa keberadaanmu adalah silam tanpa kesedihan lagi. Kepulanganmu pun menjadi sebuah kabar dari keabadian.

Hingga aku berjumpa Syana, perempuan jelita yang sedang kosong dan mencari tambatan, yang membuatku begitu gugup kerna aku terbiasa dengan surat kabar yang bercerita ke belakang, sementara Syana menampilkan senyum di hari ini dan esok.

"Aku biasa menampilkan pertunjukan yang menjanjikan" kata bibir indahnya.

"Maaf, aku mesti beradaptasi.." balasku terbata

"Tak mengapa, itu hanya soal waktu"

"Okei, aku akan mencoba, menjadi seperti yang engkau minta"

Mata belok Syana berkedap-kedip, seperti menanam harapan dan keyakinan. Bahwa aku akan meninggalkan surat kabar lawas keabadian menjadi hari-hari yang baru.

"Tapi kita akan kemana, Syana?" aku bertanya meski tak surut.
"Melewati pertunjukan" dia menyahut kenes.
Aku membalas dengan senyuman tanda setuju. Meski sebagian persen otak kepalaku menyisakan tanya namun ku cuekin, kerna Syana yang cantik begitu menyilaukan.

Sebelum menjalani pertunjukan, Syana mensyaratkan kalau aku mesti merobek semua buletin lama yang pernah aku telan. Walaupun dengan berat hati aku mesti merelakan semua berkas yang sudah memadat di dalam gudang otakku untuk dimusnahkan.

"Kemana kita akan melangkah, Syana?" kembali aku menagih.

"Pertama kita ke matahari" jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun