Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penyambungan Bunga Bunga

30 Maret 2021   18:25 Diperbarui: 30 Maret 2021   18:31 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Hingga satu kali Boi datang ke kota kecil mereka dan bertemu kekasih sejatinya, Bunga nan indah. Katanya untuk mengulangi cinta setia seusia hidup, cinta hingga maut memisahkan. Bunga menatap wajah lama cintanya, betapa panjangnya perjalanan, namun hanya berupa potongan.
Wajah kedua penyintas  ini sudah semakin menua dan harus kadang membuka lemari kenangan untuk menyentuh keutuhan perjalanan silam cinta mereka.

"Teramat banyak pengorbanan dan kehilangan.." kata Bunga di depan kekasihnya.

"Bertahanlah untuk cinta selama hidupku.." balas Boi. Bunga merangkul Boi, wajah berumur mereka semakin saja berjarak namun tidak dengan cinta nmereka. Bunga mengikrarkan bahwa bila Boi menyintainya selama hidupnya, jelas itu tidak akan lama. Bagaimana seandainya Boi mati?  Berarti selamanya itu adalah waktu yang singkat.

"Aku akan mencitaimu saja dan menjalaninya .." bisik Bunga.

Membuat Boi merenung tentang cinta yang putus nyambung, kadang ada kadang hilang. Apalagi cinta seumur hidup tetap saja merelasikan waktu bahwa seumur hidup itu mungkin hanya waktu yang singkat. Hidup kita tidak pasti, mencintai selamanya atau seumur hidup , mungkin saja hanya sampai minggu depan. Lalu mau kemana cinta kedua mahluk ini. Jumlah waktu ini mungkin terlalu singkat untuk menunjukkan kedalaman cinta yang dirasakan Bunga. Namun Bunga sudah memikirkannya, tentang cinta yang tak terhenti, baik oleh pengorbanan, kebosanan ataupun kematian.

Kedua insan itu terdiam. Didepan rel kereta bisu yang melengkung menjauhi. Entah berapa tahun kedepan mereka bakal berjumpa kembali, namun Bunga telah mempersiapkan.

"Aku akan memperpanjang cinta tahun demi tahun, seperti sewa atau tambal sulam" Bunga berkata sambil meremas lengan lelakinya.
Boi menatap kekasihnya lalu mengambil bunga yang sejak tadi ada digenggam Bunga.

"Biarkan saja frase cinta kita yang kadang terpotong disambung dengan sekuntum bunga" pinta Boi.
Bunga mengangguk dan melepas lagi untuk kesekian kali kepergian Boi bersama kereta yang lagi-lagi larut kedalam uap udara yang meliuk-liuk.

Sementara hari ternyata sudah menjelang senja, waktunya Bunga pulang. Setelah dirasa penyambungan cintanya telah dikerjakan, persis seperti yang dikerjakan saat dia menyambung 'fabric' kotak-kotak karpet yang terpotong dengan jahitan kain kotak lain di ruang tamunya.
Sekarang waktunya pulang untuk menulis puisi, setelah dipastikannya bunga di makam itu telah digantinya dengan sekuntum bunga yang segar, sebagai bahan penyambung cinta dari tahun ke tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun