Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mendadak TVRI

26 Januari 2020   01:15 Diperbarui: 26 Januari 2020   01:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay

Riuh rendah TVRI pasca pemecatan dirutnya, Helmy Yahya oleh Dewas TVRI, bisa dibilang 'Mendadak TVRI' kalo mau dipadankan dengan 'Mendadak Dangdut'.  Tumben, TVRI yang biasanya ayem  mendadak bikin baper.  

Pemecatan Helmy Yahya si raja kuis ini dengan dalih, salah satunya, menayangkan liga termahal  'English Premier League', berpotensi gagal bayar, yang lebih serem lagi bisa jadi pemicu krisis mirip Jiwasraya. 

Bukan itu aja, selain alasan moneter diatas, alasan kaitan dengan falsafah juga disemburkan, EPL tidak menunjukkan jati diri bangsa. Hah?

Kontan saja 'hooligan' berteriak 'You'll Never Walk Alone' Helmy. Jika perlu, kita akan bilang kepada ratu Inggris, bahwa EPL adalah pemersatu NKRI. 

Eh, tapi kan sekarang bukannya, Kerajaan Inggris ada dibawah Sunda Empire dan harus daftar ulang  paling lambat Agustus. Jangan jangan bukan saja nasib tayang EPL ..?  Tapi lebih dahsyat dari yang ditakutkan? Bener gak sih..?

Saya sendiri baru ngeh ada ketakutan , ketika Helmy Yahya 'didepak',  dengan alasan diatas, gimana nanti hidup ini tanpa Liga Primer. Aku pikir apa aku ikut 'Sobat Ambyar' aja ya?  

Serius, ketika EPL dibenturkan kepada jati diri bangsa, aku lemes mes.  Jadi banyak ngelamun, ikut Helmy Yahya, EPL atau Dewas, yach? "Ikut 'Sad Boy' aja pih!" celetuk anakku yang masih ngedot. Aku mesem saja, ketimbang dipelototi istriku kalo marahin tuh anak.

Konco konco ku penikmat Liga Inggris idem ditto, pada resah atas kesewenang wenangan Dewan Pengawas TVRI yang me'nonaktifkan' Helmy  Yahya, dirut yang digadang telah membuat perubahan ke TVRI modern, lebih kekinian.  

Mereka, beberapa, berbondong bondong ke rumahku. Berdiskusi masalah besar ini, kata mereka.

"Kehilangan Helmy Yahya, kita kehilangan Liga Inggris, dong" kata karibku itu. Aku sendiri sebenernya, males nanggepin. "Kamu kok diem aja, Bambang!" lanjut karib yang sebelahnya. "Die lagi mikir, Bambang!" kata yang sebelahnya lagi. "Kok semua namanya Bambang, Bambang!?" sebelahnya lagi menimpali.

"Sekarang kalian mau milih sapa? Helmy, EPL atau Dewas?" tanyaku akhirnya ke mereka. "EPL!" hampir serentak semua menyaut. "Terus, emang abang mau milih mana?" mereka bertanya kepo campur curigesion. Aku narik napas dalem. "Aku milih jati diri.." jawabku pasrah.  Sontak, kaum karib yang ngumpul terdiam, sambil memandang wajahku dan wajah yang lain bergantian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun