Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gisela dan Badut

8 Mei 2019   23:00 Diperbarui: 8 Mei 2019   23:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gisela menangis deras ketika memutuskan bercerai, hatinya lantak. Badut disampingnya turut melengkungkan bibir lebarnya kebawah. Gisela dan Badut yang biasa riang, hari ini bersedih hati.

"Aku pikir ini yang terbaik dari yang terburuk" kata Badut tanpa menatap Gis.

"Huu..."Gis membuyarkan isaknya

"Kamu boleh menangis dibahuku, Gis.."

"Huu.. Huu..."

"Perceraian memang selalu buruk.."

"Huu..Huu..Huu.."

"Perceraian itu seperti roller coaster. Meluncur tajam kebawah mengambil daya untuk menanjak kembali" badut menasehati.

"Baduut..." Gis masih mewek

"Cup..cup..cup.."

Gisela menangis panjang, sementara panggung telah membuka layarnya menyilakan pertunjukan tonil dan lagu pasangan "Gisela dan Badut".

Badut bijak menepuk pundaknya "The show must go on.."

Gisela menepis sembab kelopaknya sedang badut memasang hidung bundar merahnya. Segera mereka berlari kecil menjemput pentas warna warni. Penonton bertepuk tangan, utamanya anak anak tertawa terkekeh melihat badut lucu etok etok tersandung terhuyung.

Badut mengeluarkan bunga ditangannya lalu berbalik tiba tiba bunga menjadi kelinci unyu, Horee..! Gisela menari sambil bernyanyi suaranya merdu seperti buluh perindu, lagunya adalah,  aku adalah anak gembala selalu riang serta gembira..

Anak anak penikmat tertawa tawa ikut menirukan syair lagu dengan logat anak kecil merat merot bibirnya. Ruang pertunjukan semakin gempita.

"Ih, itu kan lagu Tasya?" "Iya, aku sukak", "Iyaa, kata mamaku itu lagu wajib anak anak" , " Iya, kan kita engga boleh nyanyi  orang gede", "Iyaa, tapi kamu tadi nyanyi dangdut kok?", "Nyanyi apa?", "Itu lagu sayang opo kowe krungu..?" , "Hi, hi, hi.." mereka bernyanyi sambil ngobrol bersautan. Maklumlah namanya juga anak anak, kadang kadang gimana orang tuanya juga.

Pertunjukan bertambah seru ketika atraksi badut naik sepeda roda satu dengan melakukan juggling, sementara Gisela menggoda dengan menaruh balon dilintasan roda sepeda. Lalu, dor! Balon meletus, badut etok etok terkejut dan jatuh tapi masih tetap berjugling ria dengan ketiga pentungannya. Penonton histeris tapi senang.

"Lucu, lucu!, Lagi. Lagi!" anak anak berteriak hepi sambil bertepuk.

Pertunjukan berlanjut ke atraksi selanjutnya yang semakin atraktif hingga tiba di penghujung aksi pamungkas, yaitu sang badut akan di tembakkan dari meriam sehingga mental tinggi keatas yang lalu akan bergelantungan di rangka langit langit gedung.

Penonton terlihat tegang menanti aksi mendebarkan ini. Badut bersiap siap masuk kedalam meriam sundut sedang Gisela terlihat menutupi mata dengan kedua tangannya, ngeri ih!

"Bleduugg.." meriam meletus mengagetkan, penonton menjerit dan bodi badut melayang tinggi keatas, kedua tangannya usaha menggapai pegangan atap namun tak kesampaian. Badutpun jatuh meluncur kebawah, penonton menutup mata semua.

"Blungung..ngung..ngung.." ternyata badut mendarat diatas tumpukan kasur spring bed empuk dan langsung berdiri mengangkat kedua tangannya.

"Horee.. horee.." anak anak berteriak lega, karena badut kesayangan selamat tidak kurang suatu apa. Namun sekejap penonton menjadi senyap, gedung mendadak sepi dari chat, hanya bisik bisik, terutama para orang tua yang mendampingi anak anaknya menonton.

Mereka memandang terkejut wajah badut berubah menjadi wajah sebenarnya. Ketika mereka menatap keatas,ternyata topeng  yang dikenakan pada wajah badut tersangkut  di rangka atap bangunan.

Yang lebih membuat penonton terkejut adalah, wajah badut itu adalah bekas suami Gisela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun