Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karaoke

16 Desember 2018   22:21 Diperbarui: 16 Desember 2018   22:25 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Toni (bukan nama sebenarnya) tahu tujuannya. Dimalam yang merangkak hitam, tiada lain selain karaoke. Tempatnya mendem bersama Sonia (bukan nama sebenarnya) , pemandu ayu yang digendengi sampai gulung koming. Sonia memang merupakan salah satu primadona di karaoke Karokowe tersebut.

Seandainya disediakan absen pastilah kehadiran Toni seratus persen, tak akan seharipun Toni melewatkan yayangnya, yang lengket banged seperti lem logam. Berdua bersenandung lagu lagu karaoke yang sudah built in  dan tinggal baca teks saja, enggak substansial apakah fales atau tidak, yang penting suaranya tarik mang!

Nyaris satu tahun sudah Toni mengenyam kursus extensif malam ini ,  dibawah pembimbing privat yang molek, Sonia, mengambil vak psikologi suara mesra. Sejauh inipun nilai akademis Toni sangat memuaskan baik dari sisi teori maupun praktik. Uang kuliah enggak pernah over due atau gagal bayar, juga realisasi belanja rutin dan non rutin sangat apik.

Maklum Toni selain kondang sebagi lurah di Karokowe, dia juga pejabat proyek yang tajir melintir hingga Sonia terkiwir kiwir.  Demikian halnya Sonia dengan bibir basah pol rayuan, senantiasa membikin Toni lupa landasan, lupa anak bini bahkan abai akan pekerjaannya.

Setiap permintaan Sonia selalu dituruti, mulai dari yang remeh temeh hingga mobil dan rumah berharga ratusan juta langsung order. Soniapun makin kesengsem dan Tonipun jemawa seperti hero yang menyanyikan lagu lagu amor.

Paradoks dengan kehidupan keluarganya, istrinya yang cantik dan sabar sudah pasrah termasuk anak lelakinya yang mulai dewasa telah merelakan bapaknya meski berharap tipis bapaknya pulang ke orbit yang benar.

Puncak tragedi mulai merayap, saat cash flow kantor minus sedangkan dana talangan tandas. Menyalahkan manajer komersilnya malah semakin membuka balans fulus yang amburadul.  Neraca asset yang dibeberkan sang manajer membuat Toni setres.

Malam ini di Karokowe, lagu Toni terdengar sumbang. Sonia yang basicnya kurang rasa, tetap saja memilin pinggungnya manja.

"Bang, besok jadi ganti ban kan?" Sonia kelap kelip aleman.

Toni belagak lupa akan janjinya. Gacoannya pingin ganti ban mobil model resing.

"Bang...iih!" Sonia setel muka merengut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun