Mohon tunggu...
Bamirawan Dotcom
Bamirawan Dotcom Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis SMA-tahun-ini-kuliah-amin yang suka-suka. Blog saya: bamirawan.blogspot.com Twitter:@donmarichuy

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

7 Alasan untuk Tetap Menonton Serie A Italia

28 Januari 2014   21:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit untuk menyangkal bahwa liga Inggris adalah liga terbaik untuk saat ini. Memang untuk menentukan yang terbaik kembali lagi ke selera masing-masing. Namun dilihat dari banyak aspek, Premier League unggul dari liga-liga lainnya. Bisa dibilang, liga inggris adalah liga termahal dimana ratusan juta  poundstering diputarkan disana. Pemain-pemain megabintang dengan bergaji selangit berkumpul disini.Tetapi masih banyak juga penggemar dari liga lain, terutama liga Italia, yang masih setia mengikuti perkembangan sepakbola di negeri spaghetti itu. Bisa dilihat dari situs-situs berita sepakbola ternama seperti Goal.com, dimana berita-berita dari Serie A termasuk yang paling banyak dibaca pengunjung. Walaupun beberapa tahun terakhir Serie A kalah pamor dari liga Inggris dan liga Spanyol, bahkan liga Jerman. Berikut beberapa alasan mereka yang tetap setia menonton Serie A:

1. Penghasil bintang-bintang muda baru

Semenjak 1980-an sampai 1990-an Serie A terkenal sebagai liga pengumpul bintang-bintang terbaik dunia. Dan semenjak pamornya merosot pasca Calciopoli 2006, Serie A mulai merintis ‘peran’ barunya sebagai pencetak bintang-bintang baru. Sebut saja Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, El Shaarawy, Florenzi, dan banyak lagi. Sebagian dari mereka sudah dilego ke klub luar Italia semisal Edinson Cavani, Alexis Sanchez, Erik Lamela, hingga Marco Verratti.

2. Klub-klub yang punya sejarah panjang

Sebut saja Juventus, AC Milan, atau Inter sekalipun masing-masing punya sejarah panjang nan mengagumkan sehingga sulit bagi penggemarnya untuk berpindah hati ke klub lain sekalipun prestasi klub kesayangannya tengah terpuruk.

3. Gaya permainan yang khas

Klub-klub Italia terkenal karena mengusung taktik catenaccio, taktik pertahanan grendel yang sudah dipakai semenjak dulu sekali. Dan kini, dengan kedatangan pelatih-pelatih muda nan potensial macam Antonio Conte, Vicenzo Montella, Rafael Benitez, Rudi Garcia, dll perlahan klub Italia mulai menyukai gaya permainan menyerang nan cepat ala klub-klub Inggris atau Spanyol. Namun dengan tidak meninggalkan taktik lama mereka. Itulah keunikannya. Selain itu, Italia terkenal dengan passing-passing jarak jauh yang indah karena banyak yang tepat sasaran, itulah salah satu keindahan Italia, beauty of Serie A.

4. Tifosi yang fanatik

Salah satu daya tarik yang paling memikat saya untuk selalu menonton liga Italia adalah perilaku suporternya yang selalu atraktif di setiap pertandingan. Mereka membentangkan banner, spanduk, bendera, flare, dan nyanyian yang berisik sepanjang laga. Dan asap kembang api yang membumbung ke langit stadion setiap sesaat sebelum pertandingan digelar mengingatkan saya dengan liga Indonesia. Berbeda dengan supporter klub-klub Inggris atau Spanyol yang lebih sering duduk manis di kursi penonton sambil bernyanyi ketimbang beraksi gila seperti halnya di Italia.

5.Faktor kebencian yang melekat

Di Italia, factor kebencian antara 1 klub dengan klub yang lainnya masih sangat kentara. Contohnya Juventus dan Inter Milan yang memiliki dendam bersejarah panjang dan berakhir dengan kasus Calciopoli 2006 silam(mudah-mudahan saja ini yang terakhir). Atau AS Roma vs Lazio, derby ibukota yang selalu panas dalam-luar lapangan dan tak jarang memakan korban. Dan yang ramai akhir-akhir ini, fanatisme kedaerahan antara klub-klub utara Italia dengan klub selatan Italia, antara Juventus-Napoli atau Inter Milan-Napoli. Intinya, mendukung satu klub ‘kurang afdol’ kalau tidak membenci klub lain. Dan Italia adalah surga untuk itu.

6.Presiden dan petinggi klub yang eksentrik

Di Italia, peran presiden klub begitu menonjol dan tak jarang mengintervensi terlalu jauh klub yang dipimpinnya. Contohnya, Silvio Berlusconi, presiden  penggila wanita yang sering mempengaruhi pemilihan

taktik klubnya. Atau Aurelio De Laurentiis yang unik. Atau Massimo Moratti(Calciopoli?) yang sering berbicara di media, atau seperti biasa, berdebat dengan Luciano Moggi soal Calciopoli. Dan banyak orang-orang di pemerintahan Italia yang menjadi tifosi klub yang dicintainya, dan mereka mengakuinya didepan umum. Itu semua hanya terjadi di Italia. Mungkin di Inggris dan Spanyol ada juga, tapi paling-paling kalau tidak Roman Abramovich, ya Florentino Perez. Tidak lebih.

7. Faktor Erick Thohir

Yup. Ini yang terakhir, sekaligus yang paling penting(mungkin). Erick Thohir  mengakuisisi 70% saham Inter Milan dari Massimo Moratti pada akhir 2013. Dan setelah pengambilalihan itu, Erick pun didaulat menjadi presiden Inter Milan,  pertama kalinya orang Asia memimpin klub Italia, dan kedua kalinya orang  non-Italia memimpin klub Italia. Hal ini tentu saja mendapat banyak atensi di sana, dan tentu saja rakyat Indonesia,

yang melihat untuk pertama kalinya anak bangsa menjadi presiden klub sebesar Inter Milan.Prestasi Inter sedang terjun bebas pasca treble bersejarah tahun 2010. Dan orang-orang Italia sana, terutama interisti berharap banyak kepada Erick untuk kembali membangkitkan Inter yang sedang terpuruk. Langkah awal Erick adalah membayar utang Inter sebesar 180 juta pounds. Patut ditunggu langkah Erick selanjutnya, karena sejauh ini dia belum melakukan pembelian pemain besar-besaran model Manchester City dan PSG seperti diharapkan banyak orang, termasuk saya. Semoga saja.

Forza Serie A Italia! Forza Erick Thohir!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun