Mohon tunggu...
Bamby Cahyadi
Bamby Cahyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Profesional Food and Beverages Business

Adalah penulis cerpen dan profesional di dunia restoran. Pernah bekerja di pelbagai industri restoran berskala nasional dan multinasional

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Minum Madu Kojima, Bukan Sebuah Kebiasaan yang Berlebihan

20 April 2021   20:53 Diperbarui: 20 April 2021   21:06 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berlari kecil, menerbangkan tubuhku yang baru saja sembuh dari Covid-19 menuju stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan. Pijakanku pada trotoar di Jalan Panglima Polim depan Blok M Plaza terasa menusuk tumit hingga ke lututku meski aku memakai sepatu. Tas berisikan laptop yang bergelayut di bahuku seolah menambah beban berat pada tubuhku.

Meski sudah sembuh dari Covid-19 dengan hasil swab PCR negatif, akan tetapi aku masih merasakan ada sesuatu yang lain di tubuhku, terutama saat melakukan aktivitas fisik, seperti berlari kecil, misalnya.

Mendung di langit menebal. Aku berdiri bimbang di persimpangan pintu masuk stasiun MRT atau menuju pintu masuk Blok M Plaza. Hatiku pun turut bersimpangan, kala mataku menatap tulisan "Marhaban Ya Ramadhan" pada sebuah iklan di bidang dinding di mal itu. Ya, besok sudah memasuki hari pertama bulan puasa.

Pada detik kesekian, aku memutuskan mampir sejenak di mal tersebut untuk membeli madu di sebuah supermarket yang ada di mal itu. Aku mendadak ingat, persediaan madu saat aku melakukan isolasi mandiri dan perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet Kemayoran telah habis beberapa hari yang lalu. Dan karena kesibukkan kerja, aku sampai lupa membeli madu Kojima untuk persediaan di rumah dan puasa nanti.

Pantas saja tumit dan lututku seperti roda yang kurang pelumas!

Aku pun teringat ketika virus Covid-19 menyerang tubuhku awal Maret 2021 lalu dan memberikan gejala sakit yang tak menyenangkan. Gejala sakit tersebut bisa diredam dengan meminum madu Kojima.

Apabila kuceritakan kembali bagaimana rasanya sakit terpapar Covid-19 seperti ini: Kala itu aku tersentak bangun dari tidur dengan seluruh tubuhku sakit akibat rasa deman yang ganjil, badanku mendadak lemah dan tak bertenaga. 

Saat aku membuka mata perlahan, pandanganku terasa berkabut. Sekedip kemudian sekelilingku buram dengan sedikit kilatan cahaya yang menyelinap dari jendela kamar apartemenku. Hal ini memang pernah terjadi sebelumnya, dan kemungkinan besar terulang lagi hari itu, bisa jadi akibat virus corona mulai meluluhlantakkan pertahanan imunitas tubuhku, vertigoku kumat. Hal itu membuatku cemas berlebihan.

Istriku sangat tahu kondisiku, ia dengan cekatan mengambil sebotol madu Kojima dan menuangkannya ke dalam cangkir berukuran kecil, lantas dengan sendok makan aku meminum madu tersebut perlahan. Alhamdulillah setelah meminumnya rasa pusing dan tidak nyaman di badanku berangsur mereda pada saat itu.

dokpri
dokpri
Madu itu pun aku konsumsi selama masa isolasi mandiri 12 hari di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun