Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menimbang Harga (Gagasan) Buku

20 Mei 2019   06:30 Diperbarui: 20 Mei 2019   12:52 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Adli Wahid/Unsplash

Namun, dalam beberapa kejadian, pemerintah kerap hanya menakar buku dari segi fisiknya, sedangkan gagasan sering luput dihitung. Padahal, semestinya pemerintah memperhitungkan nilai gagasan untuk menggairahkan usaha-usaha penulisan dan penerbitan buku.

Gagasan buku itu sejatinya bukan hanya gagasan penulis/pengarang, melainkan juga menyangkut gagasan penyajian yang dikerjakan oleh para editor, ilustrator, dan desainer buku. 

Perjalanan panjang sebuah buku untuk diterbitkan di bagian editorial merupakan peramuan gagasan yang semestinya juga dihargai jika memang menginginkan buku yang bermutu.  

Paradoks dari harga gagasan ini sering dibenturkan dengan harga buku murah. Perjuangan agar harga buku murah semestinya dimulai dari kebijakan pengadaan kertas, bukan dengan mengorbankan gagasan yang nyaris tidak dinilai. Mereka yang gila membaca tentu mendambakan harga buku yang terjangkau, namun bagi yang benar-benar gila, harga buku sering tidak menjadi soal.

Ada lagi paradoks lain bahwa masyarakat kita dapat menerima harga kuota internet atau pulsa dan membelinya terus-menerus. Namun, ketika bersua dengan harga buku, langsung dicap mahal meskipun buku tidak akan habis dibaca berkali-kali, bahkan dapat diwariskan. 

Kalau hal ini, benar-benar anomali di negeri yang rendah literasi. Belum lagi orang-orang yang selalu menginginkan buku gratis dari penulis/pengarang kenalannya. Mungkin mereka kira menulis dan menerbitkan buku sama dengan membuat kue lebaran.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun