Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang HARI BIASA. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah Peringkat # 1 ========================================== Puji TUHAN atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fibonacci Puisi: Delapan Matahari Menerangi

4 Desember 2021   05:14 Diperbarui: 4 Desember 2021   05:27 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fibonacci Puisi: Delapan Matahari Menerangi

matahari yang telah menerangi ini
tak serupa matahari
yang menyinari
ke bumi

tetapi
yang menerangi
jagad alit diri ini
yang terang dan panasnya menyengat di hati

jumlahnya meliputi delapan arah mata angin
arah dari rasa ingin
pemicu ingin
di batin

delapan
matahari yang
menerangi ini akan
bergantung pada cara kita menyikapi

(delapan matahari menerangi, 2021)

Puisi "Delapan Matahari Menerangi", berisi pesan pengingat bahwa di semua penjuru sumber terang juga ada sumber panas. Sebagai satu contoh, dibalik cinta yang menyenangkan, bisa juga ada nafsu yang dapat menyengsarakan.

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun