aku telah sering menulis apa saja,..
yang mestinya dapat kau mengerti,..
didasar kolam yang pendar airnya ..
sama sekali tak kau pahami,..
hidup kita bagai secarik kertas usang ,..
yang penuh tulisan mimpi,..
yang akan pergi begitu saja diterbangkan angin,..
dan hilang terhapus jejak jejak langkah hujan,..
kau ajari aku,..
bagaimana menggores tinta dengan bijaksana,..
di atas secarik kertas usang itu,..
agar dia bisa tetap abadi,..
meluluhkan perasaan angin dan hujan,..
lalu berubah menjadi burung burung kecil bersayap putih,.
yang telah bersiap terbang mengejar matahari,..
kau ajari aku cara meneteskan air mata dengan perlahan,..
sehingga hanya malaikat di kedua bahuku yg mampu mendengarnya,.
lalu kau ajari kedua bibirku membaca doa,..
.
kau menyuruh aku memejamkan mataku dan tidur di bahumu,..
kau memberiku ujung kainmu untuk menghapus air mataku,..
lalu kau katakan,..
mintalah apa saja aku bisa berikan padamu,..
tapi kumohon,..
janganlah kau menangis lagi,..
kau lindungi aku seolah olah aku ini
seekor kura kura kecil yang tersesat,..
kau bantu aku berjalan kembali menuju lautan,..
dan bertemu dengan keluargaku,..
jadi apakah salah jika aku mencintaimu,..??
tak mungkin aku lupa tentangmu,..
apapun warna darahmu,...
aku selalu mencintaimu,..
dengan seluruh jiwa ragaku,..
