Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Tak Seindah Gladiol

22 Oktober 2022   17:38 Diperbarui: 22 Oktober 2022   17:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Gladiol"  -  Bersumber dari twitter Sandra Tomas Marot

Batu dan hujan, mendekap berpelukan, lintasi malam. Bertemu pagi, kenang kerlip yang hilang, menepi suwung. Rinduku terkepung, saat sedang bermenung, terdengar gaung.

Kini menghilang, batu jatuh ke lubuk, mungkin terpuruk. Tidak bersanding, kini saling berpaling, hatinya dingin. Ingat pepatah, "gething ananging nyandhing", beradu keras. Tidak mengalah, mundur hanya selangkah, sulit tak mudah. Rebut pengaruh, egoisme beradu, di air keruh.

Lempar batu ke luar, terkesan bar-bar, citra tercemar. Jaga hubungan, selama masih bisa, lebih mulia.

Jika batu terpatah, hilang kehendak, tidur tak nyenyak. Batu ditanak, kapan pun tak kan masak, tiada dampak. Ingin berubah, sepanjang langkah lelah, makin gelisah 

"Watu kang saru,  ngglundhung mengisor,  dadine asor".

Tak ada batu, jatuh deras ke atas, hempas di bawah. Namun begitu, masih jadi pilihan, yang menyamankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun