Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Haiku Burung Terbang dan Alam

7 Oktober 2022   03:51 Diperbarui: 7 Oktober 2022   03:59 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Helen Ahpornsiri  -  Bersumber dari twitter Marysia

Nyiur kelapa, daun berayun-ayun, sering tertegun. Kenapa ombak, mengoyak air riak, tiada tenang. Punggung tubuhnya, menghitam kopi matang, gigih menantang. Terus menatap, kilau langit biru, sambil berharap.

Suatu saat, kedamaian datang, asal dijelang. Menatap santun, tanpa bergarang-garang, enggan menyerang.

Burung yang terbang, ternyata bukan podang, hinggap sebentar. Berwajah riang, ramah saat menyapa, menembus awan. Punggungnya hitam, bulu perutnya putih, terkesan tenang.

Ingin berdendang, haiku burung terbang, melayang-layang. Bertemu capung, dan juga kupu-kupu, lama tak jumpa. Mereka hilang, memburu rumah baru, hidupnya tenang.

Ditinggalkannya, pohon sedang meranggas, bertambah panas. Di alam sepi, tapi tak kesepian, cerah di hati.

Haiku ini, temani burung terbang, saat menghilang. Pandang optimis, pasti suatu saat, akan ketemu. Alam yang ramah, dan bertaburan hikmah, kaya khasanah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun