Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memancarkan Bola Mata

1 Oktober 2022   06:22 Diperbarui: 1 Oktober 2022   06:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Rene Magritte 1935 : "Portrait"  - Bersumber dari twitter Rene Magritte

Bola mata makin bening. Berbinar-binar sering. Pijarnya mampu menaklukkan hening.

Mata itu indra penglihat alias "mripat". Jernih memandang, terkadang pekat. Bisa berada di tempat gelap, mampu pula memukau di tempat terhormat. Tapi ilusi itu lebih sering hilang manfaat.

Bola mata itu mampu melihat lebih manusiawi. Berkelana dikawal kemampuan sendiri. Memahami apa yang terjadi. Berdiri di lahan calon dermaga. Mengamati arah angin, bukanlah pekerjaan sia-sia yang hanya memenuhi ingin.

Mata yang mubazir digeletakkan di atas meja. Terlalu lama dibiarkan nganggur tak berguna. Lalu mengatakan bahwa dunia tidaklah berwarna. Kelihatan hitam putihnya saja.

Mata terpejam bisa diajak mimpi. Jika membumi, akan mengenali diri sendiri. "Tepunga marang sliramu dhewe. Nosce te ipsum". Sambil mendayagunakan mata hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun