Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Itu Saling Memiliki

28 September 2022   03:28 Diperbarui: 28 September 2022   03:30 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala terakhir kita bertemu, terasa lelah setelah beradu ketajaman lidah. Saat itu suasana hati amatlah galau. Berdua sedang kehilangan kata ikhlas yang bernas.

Enggan mendengarkan curahan hati. Masing-masing malah mengobarkan cemburu hati. Tiada lagi rasa merindu wajah. Padahal kita dahulu gampang  sekali senyum sumringah.

Tidak semua rasa layak dikatakan. Bahasa itu menurut saja. Halus atau kasar, tergantung kadar galau gelisah. Di musim yang enggan menghujan ini cuaca sedang tidak bersahabat. Masalah kecil bisa menjadi kebakaran hebat.

Dulu kita yakin sebagai pasangan yang tidak mudah berpisah. Tapi kok saat ini gampang sekali goyah. Tangan bergenggam dilepaskan. Tanda ketidak cocokan mengedepan.

Proses percintaan kita sebenarnya tidak terlalu rumit. Banyak dibantu oleh pengertian yang memudahkan, tinimbang memilih yang sulit-sulit. Senyum diranumkan. Kita berjanji untuk panen manis bersama.

Tetapi ada petir di luar musim penghujan. Kita teramat peka terhadap celaan dan pujian. Lalu ada tanda-tanda keretakan hubungan. Kini malah merembet jadi kebakaran.

Hakikatnya cinta itu saling memiliki. "Katresnan iku ati kang nyawiji. Sak jane padha dene kepengin anduweni. Amor sceleratus habendi". Cinta sangat mungkin mengabadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun