Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca Bocah

27 September 2022   06:48 Diperbarui: 27 September 2022   06:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat bocah sedang membaca, mungkin sama menariknya dengan membaca bocah. Seperti mengamati bakalan bunga. Menguncup, sebelum mekar. Jika mampu membayangkannya, ada bakalan keindahan. Lalu dirawat dan dipupuk. Pasti nanti akan mekar tanpa paksaan.

Mengamati perkembangan anak jangan seperti menggunakan sendok. Selamanya tak akan mampu merasakan nikmatnya sayur. Sendok itu benda mati. Tak paham sama sekali perbedaan rasa manis, asin, pedas, dan hambar. Itu baru sampai tahapan membaca saja. Belum mendalami hakikat makna.

Mereka paham, bahwa hamparan bunga awalnya dari sebutir biji. Biji demi biji tumbuh. Lalu menjadi lautan bunga. 

Para penyuap dan yang disuap amatlah paham tentang bedanya kebajikan dan kejahatan. Tapi mereka lebih tertarik menjadi jahat, karena pasti segera panen tanpa menanam. Meniru bayi, rindu disusui. Salah asuh, yang paling sulit dibasuh. Belepotan lumpur, ingin hidupnya kian makmur.

Perilaku anak cenderung baik atau buruk tergantung pola asuh dan lingkungan. "Aja ninggal bocah, dolanan neng bandhulan". Berayun terasa nyaman. Lupa membedakan mana yang bahaya, mana pula yang aman.

 "Gegayuhan kuwi rumpil. Non est ad astra mollis e terra via". Tiada lagi keagungan, kecuali sesal yang berkepanjangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun