Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Haiku Bulan Temaram

6 September 2022   21:44 Diperbarui: 6 September 2022   21:48 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Landskap di malam, terpandang dalam kenang, tiada kelam. Gemuruh harap, bersembunyi di situ, lama dan tentu.

Malam pun tenang, rembulan sedang senang, dalam lamunan. Di malam baik, cahaya bulan naik, di balik awan. Temaram itu,  menampik cahya muram, tenggelam dendam. Teriak lantang, di malam hampir tenang, slalu berjuang.

Tidak ingin menangis, karna kecewa, meratap saja. Malam nir petir, masih tertutup tabir, bibit khawatir. Di malam ini, rembulan makin samar, enggan bersinar. Gerimis lewat, membasuh lamat-lamat, sensasi lewat.

Landskap di malam, mestinya bulan terang, tetap berpendar. Tidak menggelap, membayangkan kiamat, sakit tak hendak. Sila bayangkan, jika awan membubung, ingin berkabung.

Bulan bersinar, kibas remang temaram, hati pun senang. Ingin berdendang, di bundar bulan tenang, mengunduh riang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun