Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Terus di Bulan Agustus

15 Agustus 2022   19:47 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertengahan Agustus, hujan masih merintik saja. Bunga tergeletak di pangkuan daun. Dikepung kata meskipun. Bunga melayang jatuh, seperti mudah disentuh. Kita pun pasrah, tidak mudah mengaduh.

Bunga yang tadinya layu, berbalik kembang. Saat sedang kembang, sedap dipandang. Tapi setelah layu, segera dibuang. Rasanya seperti bermusim tunggal. Setelah penghujan, penghujan lagi. Hati pun pasrah.

Tinggal dua kata, yaitu kalau dan walau. Kalau hujan lagi, dan walau tiada kemarau lagi. Seperti pagi yang sedang gandrung mengunduh sepi.

Burung tidak kelihatan bergerombol sarapan pagi. Kusebar beras berkali-kali, tetapi tetap saja sepi. Langit sedang hamil tua. Kabel kawat bersilangan, menghias langit yang mulai renta.

Hujan di bulan Agustus ini tercampur hawa panas. "Lir udan kethek -  jawah  - tumiba saka awang-awang".

Guguran bunga, jatuh di pelukan daun keladi. Sepertinya mereka mensyukuri, dan yakin, tak lama lagi mentari bersinar kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun