Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memandang Angan Terbang Terlepas

3 Agustus 2022   19:19 Diperbarui: 3 Agustus 2022   19:20 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepagi mendung, jauh dari berkabung, hanya termenung. Cericit burung, bersaing dengan twitter, riuh membubung. Di medan tempur, tak puas saling gempur, pamer takabur .

Kini disapa, pohon-pohon dan ranting, sambil berbaring. Cabang dan dahan, selalu berangkulan, saling menopang. Andai tumbang, itu kehendak alam, bukan ditebang. Tunggu hingga menua, bila saatnya, kan rubuh juga.

Pohon yang hidup, menyapa berangkulan, berjabat tangan. Selalu belajar, celoteh rerumputan, pahami bunga. Mudah memuji, saat mereka mekar, harum menyebar.

Saat memandang awan, bebaskan angan, berkhayal ringan. Lintasan burung, mampukah merontokkan, tangisnya mendung. Ukuran bayang, sulit diperkirakan, di saat hujan. Merindu bunga, hanyut terbawa air, hendak ke mana ? Mungkin tujuan akhir, atau mampir, tak habis pikir 

Berkhayal bebas, rasa khawatir lepas, menembus batas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun