Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengenang Kota Tua

31 Juli 2022   20:51 Diperbarui: 31 Juli 2022   21:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi  -  Besubroto

Kelamnya malam, aku pun merenungi, dekat jendela. Di cakrawala, ada keabadian, yang nyaris hilang. Siapa Dia, gerakkan bintang-bintang, slalu menyala.

Siapa saya ?, Who Am I pun bertanya, hingga nendatang. Diri pribadi, ada untuk dikenang, yang mengabadi. Khasanah itu, sangatlah diperlukan, setiap insan.

Jiwa yang hina, buta gelapkan jiwa, cahya tiada. Dan terbelenggu, hanyut bersama pasir, hidup pun getir.

Selinap duka, di balik semak-semak, ingin menguak. Rahasia terpendam, galian dalam, menjauh dendam. Air mata menggenang, luka tersayat, duh perih amat.

Di kota tua, cinta subur bersemi, lintasi kini. Setiap saat, ingin kenang mendekat, hati terikat. Seperti bunga, setia di rantingnya, hingga menua.

Berdua saja, nikmati suasana, berlumur cinta. Kenang tak kabur, hening alam berdenting, tak pernah asing. Di kota tua, Jogjakarta namanya, terkenang lama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun