Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangguh Mendayung Sunyi

3 Juli 2022   21:18 Diperbarui: 3 Juli 2022   22:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sanghai" 1937 Photo karya Fan Ho  - Bersumber dari twitter Angel Muniz

Mendayung sunyi, di sungai yang tenang, napas tertahan. Kilas terkesan, kenang lama menawan, hanyut menghilang. Tenggelam dalam, air mengalir tenang, membasuh kenang.

Prasangka terbang, mengejar angan-angan, putus harapan. Tak ingin murtad, semu tapi terhormat, dendam kesumat. Waktu berlalu, lebih banyak termangu, emosi sendu.

Pekatnya malam, buka satu lembaran, baru tak kusam. Dan tiba-tiba, emosi makin luruh, ingin bersimpuh. Sejenak saja, khusyuk makin mendalam, anti mendendam. Kendali lidah, cinta semakin indah, visi terarah. Menjadi baik, suka dengan tantangan, abadi tenang. Bila berjanji, selalu ditepati, tak diingkari.

Tujuan satu, musim tidak menentu, tak menggerutu. Kan lebih bijak, nyalakan jiwa padam, jauh mendendam. Istirahatlah, jika terasa gundah, nyala gairah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun