Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelam dalam Khayal Hitam

21 Mei 2022   06:55 Diperbarui: 21 Mei 2022   06:56 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Ricardo Garrida  -Bersumber dari twitter CameraLab

Akhir-akhir ini, ia selalu bertopi. Wajahnya tenggelam dalam khayal hitam. Ia dikenali kala sedang menggumam. 

Suaranya ringan parau agak basah. Semakin hening suasana, ia selalu berpaling. Siapa gerangan yang terlihat berada di samping ?

Kecemasannya lalu dihitung. Angkanya menjadi tak terhingga, karena ini bukan matematika. Berusaha berkelai dengan harap, lalu tertikam oleh kecemasan yang amat sangat.

Bebatuan sebenarnya tinggal sebongkah. Namun itu yang paling menimbulkan resah. Apakah sisa mendung itu memang sulit untuk "ditundung" ? Kemurungan kok selalu menggantung.

Sebenarnya ini hanya perkara remah-remah cinta yang nyaris menjadi debu. Sekarang sudah menjadi milik angin, yang masih punya gejolak ingin.

Aku ingin menjadi burung. Melesat ke langit mengeringkan air mata. Ku merasa, kehilangan mestinya hanya sekali. Harapan bertemu cinta bisa berkali-kali.

Ia masih tetap bertopi. Wajahnya meliar, tidak bertepi. Jika esok masih seperti itu, dendam siap untuk menerkam hingga hati jadi remuk redam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun