Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjarak Ternyata Indah

28 April 2022   19:47 Diperbarui: 28 April 2022   19:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Pierre Botte  -  Bersumber dari twitter Pierre Botte

Memandang apa pun, akan lebih jelas jika berjarak. Pohon melihat dahan. Dahan mengamati ranting. Daun, bunga, dan buah juga terlihat semakin bungah. 

Jika pohon itu saling berdekatan, mereka menjulurkan tangan, lalu berangkulan. 

Kecantikan tiap pohon pun berlainan. Ada suara decak, saat celah di antara dedaunan itu ditembus sinar. Cahayanya terurai terbelah indah.

Pohon itu lentur gemulai, seperti gadis belajar menari. Agak manja, kala berpelukan antar ranting. Semakin mesra saat digoyang angin.

Tak ada wacana saling menuntut. Sering ingin memenjarakan dendam. Tergoda oleh penglihatan tentang kuburan kesetiakawanan.

Kecantikan alam itu bisa menjadi gagah. Tidak mudah cengeng, atau tumbang rebah. Jarak antar pohon justru mampu saling menopang, tatkala angin ingin pohon itu tumbang dengan mudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun