Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkah itu Senantiasa Lembut

9 April 2022   18:27 Diperbarui: 9 April 2022   18:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tempat wisata, tergelar laut dan gunung. Pantainya berpasir putih. Gunungnya sangat mungkin didaki. Melewati kebun buah naga di sepanjang perumahan penduduk. Ada pula aroma kopi alami.

Alam merekam semua keriangan . Hingga berjumpa petang, jalanan semakin lengang. Saat menyentuh malam, sekitar pemukiman bertambah sepi. Semakin hening sunyi saja.

Cuaca dingin, rajin menusuk tulang. Termasuk mereka yang mulai menua dan anak-anak yang tidak gampang diminta menyerah.

Esok, anak-anak dijanjikan berenang di kolam. Dibawalah janji itu ke dalam mimpi.

Tiba-tiba guntur menggelegar membelah hujan. Sontak anak itu eratkan tangan di dekapan bunda. Setelah terhangati, ia kembali tidur lagi.

Alam sedang bersaing dengan kelemahan manusia. Tiupan angin, halangan awan tebal, debur guntur, mungkin membelah-belah. Lalu ada yang merasa lebih kuat, di antara yang lemah.

Terkesan, bagaimana alam menjadi semakin mudah berbahagia. Berkah itu sangatlah lembut. Ia mampu mengusap syukur, bersuka rela menggapai rasa suka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun