Di tempat wisata, tergelar laut dan gunung. Pantainya berpasir putih. Gunungnya sangat mungkin didaki. Melewati kebun buah naga di sepanjang perumahan penduduk. Ada pula aroma kopi alami.
Alam merekam semua keriangan . Hingga berjumpa petang, jalanan semakin lengang. Saat menyentuh malam, sekitar pemukiman bertambah sepi. Semakin hening sunyi saja.
Cuaca dingin, rajin menusuk tulang. Termasuk mereka yang mulai menua dan anak-anak yang tidak gampang diminta menyerah.
Esok, anak-anak dijanjikan berenang di kolam. Dibawalah janji itu ke dalam mimpi.
Tiba-tiba guntur menggelegar membelah hujan. Sontak anak itu eratkan tangan di dekapan bunda. Setelah terhangati, ia kembali tidur lagi.
Alam sedang bersaing dengan kelemahan manusia. Tiupan angin, halangan awan tebal, debur guntur, mungkin membelah-belah. Lalu ada yang merasa lebih kuat, di antara yang lemah.
Terkesan, bagaimana alam menjadi semakin mudah berbahagia. Berkah itu sangatlah lembut. Ia mampu mengusap syukur, bersuka rela menggapai rasa suka.