Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemenang Perang Tak Membanggakan

14 Maret 2022   16:57 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan karya Haida Inaka, pelukis kontemporer Ukraina  -  Bersumber dari twitter Gregorio Catarino

Saat berperang, ketakutan pun datang, kegelisahan. Kemustahilan, bercampur jadi satu, bau mesiu.

Cahaya yang diundang, indah pendarnya, bukanlah suram. Sejelas terang, bila menapak jalan, lapang sekali. Terulang dan terulang, saat tlah lewat, pasti seimbang.

Buat apa berperang, inginkan menang, kalahkan lawan. Jika menjadi korban, hilang peluang, teruskan perjalanan.

Apakah dibolehkan ? menyulut perang, saat damai. Hukum moral kodrati, tak menghendaki, semua ini. "Menang tan kondhang, kalah ya wirang", hakikat saat berperang. Kalau menang, tidak makin terpandang, kalah pun sama. Akhirnya adu gengsi, jaga martabat, dan otonomi.

Perang lekaslah lewat, hindari korban, yang berjatuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun