Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun yang Gugur di Bukit Tandus

12 Maret 2022   07:39 Diperbarui: 12 Maret 2022   07:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bernasib itu, ada yang menentukan, dan mengarahkan. "Beja bojo lan pati", cermin penentu, yang Maha Satu. Hanya Illahi, siapa lagi, ke mana akan lari.

Kekal langgeng lestari, itu harapan, semua insan.

Daun hijau, senyum ramah sekali, lalu terdiam. Lewati luruh malam, lalu tergigil, gagal memanggil. Sebentar lega, lalu terbayang, dingin padang ilalang. 

Keberuntungan, atau "beja", dikejar hilang. Persis momentum, bertepat waktu, lalu berkembang. Jika berlahan subur, daun melebar, lebat buahnya. Sedikit berpenyakit, akar menghunjam, dipeluk bumi.

Jari bunga pun mekar, mengerling daun, menatap matahari. Dialah sumber enerji, yang menghidupi, semesta ini.

Gemerlap sayap kupu, hiasi pagi, indah sekali.

Suatu saat, daun kan berguguran, dipeluk bumi. Berikan keindahan, di bukit tandus, sungguh menawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun