Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Makmur Bermakna

30 Januari 2022   06:02 Diperbarui: 30 Januari 2022   06:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri  -  Besubroto

Sin cia tahun baru, rayakan imlek, penuh gembira. Ini festival, hingga kini dikenal, hari gembira. Banjir manisan, dodol durian, tak lupa lapis legitnya. Juga kue keranjang, berbahan ketan, duh manis nian.

Seminggu jelang imlek, Sang Dewa Dapur naik ke surga. Sebelum itu, ia pergi ke situ, temukan kue.

Karena suka, penuh mulutnya, sulit berkata-kata. Semirip suap, sang dewa tersandera, penuh mulutnya. Rapor terlupa, baik dan buruk, terlewat saja.

Kue keranjang, penolak bala, versi cerita lama. Nian si naga besar, terusir takut, api berkobar. Tungku pembuat kue, menyelamatkan, dari terkaman.

Kue keranjang, beserta jeruk, hidangan wajib imlek. Harapkan kesuburan, kesempurnaan, umur yang panjang.

Semua itu lambang, siklus bertani, dipercayai. Berbudaya agraris, subur terjaga, makmur bermakna. Dewa kekayaan pun, turun ke bumi, Gong Xi Fa Cai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun