Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Memandang Bulan

24 Januari 2022   06:06 Diperbarui: 24 Januari 2022   06:08 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bestbwpics  -   Apostrophe

NIkmati hidup, biar tetap berdegup, banyak yang sanggup. Berat syaratnya, tak boleh membandingkan, dan dipaksakan.

Jika merasa tinggi, belum tertinggi, di atas langit. Ternyata ada langit, tak kan tertinggi, kapan pun juga.

Jika merasa kaya, belum terkaya, hanya merasa.

Gunung begitu juga, julang meninggi, belum tertinggi. "Aja rumangsa bisa", slalu merasa, mampu segala. Lebih baik kiranya, "bisa rumangsa", mampu merasa.

Semua itu, berbatas juga, bersifat sementara. Saat di atas, selalu ingat bawah, hindari pongah. Saat di bawah, tidak silau atas, tegap melangkah.

Semua insan, benci keterbatasan, inginkan bintang. Siang terus menerus, membenci malam, menghindar kelam.

Nikmati hidup, agar berdegup, memandang bulan. Begitu malam, bulan tersenyum, memberi terang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun