Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Momok Sigma yang Menyeramkan

22 Januari 2022   17:03 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:04 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Morning Mist at Tuyen Lam Lake, Dalat"  -  Pang Huy Trung

Kenapa hidup, kok ditakut-takuti ? Itu "memedi", tokoh khayal misteri, karangan fiksi. Tak perlu bukti, cukup percaya, ini modalnya. Tidak boleh bertanya, itu pamali, tabu sekali.

"Yen takon ora ilok", puasa tanya, pasti kan sesat. Kepercayaan itu, bak naik mobil, yakini laik jalan. Karna dirawat, sepenuh hati, slalu siap melaju. Jika curiga, tak kan ke mana-mana, di tempat saja.

Pernahkah dengar stigma?, tanda penjahat, negatif noda. Misal komunis, stigma yang dilekatkan, ke seseorang. Dituduh dosa, cap sebagai kafir, tiada akhir. Stigma mujarab, jadi sanksi lingkungan, yang disakralkan.

Apa mau dikata, senjata stigma, bak bom pemusnah. Beratas nama, hak hidup pun menyempit, makin terjepit.

Hidup yang tenang, saling bertenggang, ada yang tidak senang. Berparadigma, menang dan kalah, maunya slalu menang 

Stigma pun subur, demi hidup  termakmur, jangan takabur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun